Find Us On Social Media :

Kisah Misteri di Balik Mereka yang Selamat dari Segiti Bermuda

By None, Selasa, 21 Mei 2019 | 17:23 WIB

Banyak Telan Korban, Berikut Kesaksian Orang yang Selamat Lewati Segitiga Bermuda

Grid.ID - Misteri mengenai Segitiga Bermuda di wilayah Samudra Atlantik seluas 4 juta km2 masih terus membuat publik penasaran.

Wilayah yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara.

Puerto Riko, sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, AS sebagai titik di sebelah barat.

Baca Juga: Perhatikan 4 Tipe HP Android yang Harus Hindari Saat Ingin Membeli di Tahun 2019

Segitiga Bermuda juga terkenal dengan kasus pesawat dan kapal yang hilang.

Konon, banyak misteri yang meliputi penyebab sering terjadinya pesawat atau kapal hilang ketika melintasi segitiga bermuda

Mulai dari fenomena alam, sampai keterlibatan makluk extraterrestrial (alien).

Di balik misteri tersebut, ternyata ada orang-orang yang berhasil terbang dengan selamat melewati Segitiga Bermuda.

Siapakah mereka dan seperti apa ceritanya?

Cerita Bruce Gernon bermula saat ia akan terbang bersama ayahnya dan rekan bisnisnya, Chuck Lafeyette.

Mereka terbang dari Andros Town Airport di Bahama menggunakan pesawat Beechcraft Bonanza A36.

Baca Juga: Luna Maya Sempat Pingsan di Kamar Mandi, Raffi Ahmad: Luna Allahuakbar

Saat mereka terbang di dekat Pulau Bimini, Bruce melihat ada sebuah awan.

Baca Juga: Sempat Kena Prank, Haruka Eks JKT48 Mengaku Tak Pernah Mengenal Ibunya

Puncak awan ini setidaknya ada di ketinggian 18 km di atas permukaan laut.

Awan itu juga terlihat seperti muncul dari permukaan Bumi.

Bruce pikir mereka bisa terbang memutari awan tersebut.

Tapi setelah kira-kira 10 km melewatinya, awan tersebut membentuk lengkungan sempurna.

Setelah beberapa menit, semakin terlihat jelas kalau awan yang ada di Andros dan Bimini adalah awan yang sama.

Awan tersebut berbentuk seperti donat dengan diameter kira-kira 48 km.

Setelah terbang selama 20 km, Bruce melihat jalan keluar berbentuk U di sebelah barat awan tersebut.

Baca Juga: Dianggap Cuma Cinta Monyet, Yusuf Mansur Sekolahkan Kekasih Wirda ke Luar Negeri

Ia pun mencoba keluar melalui jalan tersebut. Mereka berada di dalam sebuah terowongan selama 20 detik sebelum muncul di ujung satunya.

Selama sekitar lima detik di dalam terowongan tersebut Bruce merasa ringan seperti melayang dan kecepatan momentum bertambah.

Saat keluar, Bruce sadar bahwa ia telah terbang selama 34 menit.

Baca Juga: Makam Uje yang Dilapisi Batu Granit Seharga RP150 Juta Ini Mulai Tak Terurus

Itu berarti dari Andros Town Airport sampai ke Palm Beach hanya memakan waktu 47 menit.

Padahal seharusnya jarak tersebut ditempuh dalam waktu 75 menit.

Bagaimana caranya mereka bisa menempuh jarak 402 km hanya dalam waktu 47 menit?

Inilah misterinya. Tapi mereka berhasil keluar dari Segitiga Bermuda dengan selamat.

Cary Gordon Trantham memang sudah biasa menerbangkan pesawat.

Namun ada satu pengalaman tidak biasa ketika ia harus melewati kawasan Segitiga Bermuda.

Cary berencana terbang dari Naval Air Station di Key West menuju ke Ormond Beach.

Baca Juga: Billy Syahputra Pamer Kemesraan Bareng Pacar Baru, Hilda Vitria Masih Terpuruk

Saat ia terbang di atas laut, Cary teringat seorang pilot yang memperingatkannya tentang dead air space.

Area ini berada di atas teluk antara Keys dan Florida. Di area ini ia kehilangan kontak dengan radio.

Saat perjalanan ke Ormond Beach, Cary sampai dengan selamat.

Namun saat perjalanan pulang, ia mengalami masalah.

Cary diberitahu untuk mengubah rutenya karena diperkirakan akan ada badai.

Saat terbang di atas Naples, Cary mulai kehilangan kendali atas pesawatnya.

Ia tidak bisa lagi melihat batas langit dan laut. Semuanya benar-benar gelap.

Kompas di pesawatnya tidak berfungsi. Pengukur ketinggiannya pun terus berputar-putar seperti rusak.

Baca Juga: Mantan Mertua Krisdayanti Beberkan Sifat Menantunya Saat Bersama Anang Hermansyah

Cary mencoba mengendalikan pesawatnya. Ia mencoba menghubungi radio pengontrol tapi tidak berhasil.

Ia sempat membayangkan bagaimana kalau ia tidak selamat.

Akhirnya, setelah naik 4000 kaki (1219 m) dari posisi awal, Cary berhasil terhubung dengan radio pengontrol.

Ia juga mulai bisa melihat cahaya lampu di bawahnya.

Ia merasa beruntung sekali bisa selamat setelah melewati Segitiga Bermuda. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Kisah Orang-orang yang Berhasil Melalui Segitiga Bermuda dengan Selamat, Hebat atau 'Hanya' Beruntung?