Grid.ID - Baru-baru ini, terdapat fenomena ganjil perubahan warna air sungai menjadi hitam dan ribuan ikan mati.
Ribuan ikan mati mengambang seiring perubahan warna air sungai dari jernih menjadi hitam pekat.
Tak hanya hitam pekat, sungai di Melaka itu juga berbau tak sedap.
Baca Juga: Sering Dimarahi Orang Tua, Bocah Ini Viral Usai Nekat Bunuh Diri dan Terjun ke Sungai
Diduga adanya bau dan perubahan air sungai Melaka yang menyebabkan ribuan ikan mati mendadak lantaran adanya limbah.
Dilansir GRID.ID dari laman Sinarharian.com, terdapat tingkat polusi sungai yang terjadi sekitar 3 kilometer di sepanjang sungai Melaka sejak (20/5/2019).
Pencemaran sungai itu diduga terjadi dari Bendungan Batu Hampar, di Batu Berendam hingga menyebar ke muara Sungai Melaka.
Menurut Exco Kesehatan Negara dan Anti-Narkoba, Low Chee Leong mengatakan bahwa Departemen Lingkungan Hidup telah menindaklanjuti peristiwa tersebut.
"Kami diberitahu bahwa air sungai telah menjadi hitam sejak tadi malam dan berbau busuk karena banyak ikan mati," ucap Low Chee Leong.
Departemen Lingkungan Hidup juga akan mengambil sampel bangkai ikan dan air yang berwarna hitam untuk mengetahui penyebab pastinya.
Selain itu, Ketua Pegawai Eksekutif Perbadanan Pembangunan Sungai dan Pantai Melaka (PPSPM), Azlan Abidin juga telah melakukan tindakan.
"Pada titik ini, air laut surut, kita tidak bisa membuang air ke laut karena sungai akan mengering," katanya.
Setelah kejadian itu, PPSPM mengajukan laporan polisi di Kantor Polisi Melaka Pusat.
Baca Juga: Ngeri! Ribuan Makhluk Aneh di Sungai Kalimantan Barat ini Mendadak Muncul dan Gegerkan Warga
Azlan mengatakan akan membuka bendungan di mulut Sungai Melaka.
Ia juga memastikan bahwa Bendungan Batu ditutup agar air sungai yang terkontaminasi dapat dialirkan ke laut pada tengah malam.
PPSPM juga telah mengerahkan 60 orang anggotanya untuk melakukan pembersihan bangkai ikan dan di sepanjang sungai Melaka.
"Berdasarkan informasi awal dari PPSPM teknis, udara yang terkontaminasi berasal dari Batu Hampar dan sekarang mereka berada di luar daerah untuk mencari tahu penyebabnya.
Di daerah Malim, ada juga air hitam di sini dan sampel air juga akan diambil untuk diberikan kepada Dinas Lingkungan Hidup," kata Azlan Abidin.
Sementara itu, Azlan mengaku mendapat aduan dari masyarakat yang menggunakan jasa layanan Cruise Sungai Malaka.
Aduan tersebut seputar perubahan warna sungai dan bau busuk dan udara di sekitar Sungai Melaka yang sangat mengganggu wisata.
Akibat kejadian ini, pihaknya berencana menghentikan sementara operasi Cruise Melaka hingga kasus ini rampung ditangani.
Ia juga khawatir kejadian tersebut dapat mempengaruhi citra Malaka sebagai negara objek wisata.
Baca Juga: Tega Buang Bayinya ke Sungai yang Deras, Ibu Ini Mengaku Sama Sekali Tak Menyesali Perbuatan Kejinya
Pasalnya, warga masyarakat sekitar kawasan itu sangat bergantung pada pariwisata.
Selain itu, Dinas Kesehatan dan Lingkungan Hidup juga akan segera merilis temuan toksikologi dari sampel yang telah diambil.(*)