Situasi berangsur kondusif setelah polisi melakukan penyiraman gas air mata pada massa.
Meskipun begitu, sempat beredar informasi di media sosial yang menyebut Polisi melakukan penembakan terhadap massa pengunjuk rasa.
Polri menegaskan aparat keamanan yang berjaga mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta tidak dibekali senjata tajam dan senjata api.
Senjata api hanya digunakan oleh pasukan antianarkis yang dikendalikan oleh Kapolda.
Pengerahan pasukan antianarkis hanya jika gangguan keamanan meningkat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya akan terus memantau akun-akun yang menyebarkan hoaks penembakan yang membuat keresahan di masyarakat.
Selain itu, pihaknya akan melakukan penindakan bagi pemilik akun penyebar hoaks tersebut.
(*)