"Yang diamankan ini kami lihat, termasuk yang di depan Bawaslu, ditemukan di mereka amplop berisikan uang totalnya hampir Rp 6 juta, yang terpisah amplop-amplopnya.
"Mereka mengaku ada yang bayar," kata Tito Karnavian kepada awak media termasuk Kompas.com.
Yang paling miris, sejumlah provokator yang diringkus oleh polisi ini sebagian besar adalah anak muda.
Baca Juga: Tutup Karena Aksi 22 Mei, Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat Diperkirakan Rugi 200 Miliar
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan bahwa kericuhan yang terjadi di depan Gedung Bawaslu ini memang dipicu oleh massa bayaran.
Sementara itu, para demonstran yang melakukan aksi sudah bubar sejak pukul 21.00 WIB setelah menggelar salat tarawih.
Provokator-provokator yang diringkus ini diketahui kebanyakan berasal dari luar Jakarta.
Mereka masuk ke lokasi kejadian pada pukul 23.00 WIB kemudian memicu kericuhan.
"Yang saya sesalkan massa yang masuk dari luar Jakarta sekitar pukul 23.00 sehingga maprovokasi kejadian tersebut," kata Karopenmas Poldri Brigjen Dedi Prasetyo pada Selasa (21/5/2019) malam sebagaimana diberitakan oleh Kompas TV.
Menurut update yang dirilis oleh Wartakota, setidaknya sudah ada 101 orang yang diamankan oleh pihak Polda Metro Jaya terkait kerusuhan yang terjadi tadi malam (21/5/2019).