"Rokok, minuman, mie, kopi, semua diambil.
"Ada tabungan juga kira-kira Rp 8 juta diambil, disisain Rp 100 perak pun enggak," kata Rajab ketika ditemui sehari setelah kerusuhan (23/5/2019).
Penjarahan warung milik Rajab ini adalah imbas dari pembakaran Pos Polisi Sabang yang berada di samping kios miliknya.
Padahal, pada saat itu kondisi warung milik Rajab sudah dikunci dan tertutup rapat.
Namun, para perusuh aksi massa 22 Mei membuka paksa warung Rajab dan mengambil barang dagangan yang ada di dalamnya.
"Situsinya massa lah ya, dia enggah langsung menjarah, awalnya membakar Pospol itu dulu baru dia ke sini.
Baca Juga: Suasana Belum Kondusif Pasca Aksi 22 Mei, Zaskia Adya Mecca Larang Anak Keluar Rumah Sampai Nangis!
"Ada beberapa yang dirusak," kata Rajab.
Di dalam warungnya, terdapat kaca etalase dan lemari pendingin yang pecah bertebaran.
Rajab dan dua karyawannya pun memilih libur untuk membersihkan sisa-sisa pecahan kaca dan kekacauan yang disebabkan oleh para perusuh di warung miliknya.