Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Kisah berikut mungkin akan bikin kamu terhenyak dan kaget.
Minggu kemarin Iskandar baru saja berkunjung ke rumah sakit.
Bersama sejumlah rekan sejawat, sebuah bingkisan tas diterima hasil pemberian Puan Rafidah Abdullah.
Sosok ini adalah adik almarhum Mohamad Izzul Hanif yang akrab disapa Amirul.
(Baca juga: Pelaku Pembunuhan Deli Cinta Selalu Minjam Duit, Pacarnya Nggak Percaya Profesinya Gigolo, Ini 8 Fakta Soal Pelaku!)
Iskandar sendiri punya profesi sebagai dokter badut.
Tugasnya menghibur sejumlah pasien yang membutuhkan.
Amirul sebelumnya sempat dihibur oleh Iskandar Syah Ismail di bangsal kanker anak-anak, Rumah Sakit Sultan Ismail (HSI).
Bingkisan tas ini sebenarnya diberikan bertepatan upacara tahlil yang diadakan di rumah sakit tiap bulannya.
Kegiatan ini rutin digelar untuk memperingati anak-anak penderita kanker yang telah mafat.
Namun, pada bulan ini Iskandar tidak bisa hadir karena jadwal yang tumpang tindih.
(Baca juga: Ngeri, Ini Video Detik-detik Penjarahan Toko Pakaian Di Depok Oleh Geng Motor)
Beruntung, orang tua Rafidah masih menyimpan bingkisan tas untuk Iskandar.
Saat dibuka pertama kali, ada cinderamata berupa paket handuk kecil dan piring serba guna.
Tiba-tiba, saat bungkusan handuk dibuka, ternyata terselip selembar kertas yang dilipat rapi.
Awalnya diduga ini adalah kertas doa tahlil yang pada umumnya didistribusikan.
"Dugaan saya salah!" tulis sang dokter badut di akun Facebook pribadinya.
(Baca juga: Kisah Nestapa Orang Maya, Air Mata Bercampur Derasnya Sungai, Guatemala Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem)
Isi surat tersebut ternyata kabar wafatnya Muhamd Izzul Hanif pada 30 Agustus 2017.
Setengah jam sebelum dijemput Ilahi, Amirul sempat berpesan kepada sang ibu.
"Ibu, kakak sudah akan mati."
"Biarlah kakak mati, daripada menahan kesakitan ini."
(Baca juga: Tersiksa Karena Dihantui Kenangan? Tenang, Pria Ini Bahkan Bisa Mengingat Seluruh Masa Lalunya)
Sebelum ajal menjemput, dirinya kembali bertanya.
"Ibu, kenapa susah, barang sekedar untuk mati?
"Ibu, sakitnya!!!"
"Ibu, bacakan lagi satu surat yassin ditelinga kakak."
(Baca juga: Seorang Driver Ojol di Bandung Jadi Korban Penusukan, Ini Fakta-fakta yang Ada)
Tidak sampai tamat surat yasin dibacakan, tiba-tiba Amirul kembali bicara.
"Sampaikan salam kakak untuk DB (Dokter Badut), teman-teman, dan sejumlah orang yang datang menengok kakak."
"Ibu, jangan lupa, kakak sudah akan pergi, ibu."
"Ibu, kakak akan masuk surga, ketemu teman-teman yang juga sakit seperti kakak."
(Baca juga: Faktar Terbaru Kasus Pembunuhan Deli Cinta, Suami Tak Mau Bertemu Pelaku Sampai Berapa Tarif Kencan Sang Gigolo)
Lalu ayah Amirul bilang seperti ini.
"Ayah rela kakak pergi."
"Ya, kakak silahkan pergi ke surga," imbuh sang ibu.
Tepat di jam 3 dini hari lebih 20 menit, Amirul mangkat dan meninggalkan segenap keluarga dan sejumlah makhluk yang turut mencintainya.
(Baca juga: Kisah Haru 'Bocah Ajaib', Terbawa Arus Saat Tsunami Aceh, Hingga 21 Hari Terombang-ambing di Tengah Lautan)
Surat ditutup dengan bacaan doa, "Al Fathihah. . . Aamiin."
Buntelan kertas yang diselipkan di handuk mengkisahkan getirnya detik-detik mangkatnya Amirul.
Kisah pedih ini dibagikan Iskandar di Facebook pada hari selasa (26/12/2017) dan terjadi di Tanah Jiran Malaysia.
Sejumlah netizen sudah membaca cerita dan mengaku tersentuh.
Puja-puji doa dipanjatkan agar Amirul dapat tenang di alam sana.(*)