Grid.ID – Maju, seorang transgender diketahui menjadi transgender pertama di dunia yang menjalani operasi rekonstruksi vagina menggunakan kulit ikan nila.
Sebelumnya, Maju sudah pernah menjalani operasi penggantian kelamin pada 1999.
Namun operasi yang gagal menyebabkan alat kelaminnya menyempit.
Hal itu memaksa Maju untuk hidup selibat, sampai akhirnya dia mendengar tentang seorang ahli bedah di Fortaleza, Brasil, Amerika, yang canggih.
Ahli bedah itu dikenal biasa menciptakan vagina untuk wanita yang lahir tanpa alat kelamin menggunakan membran ikan air tawar.
Akhirnya, Maju (35) menjalani neovaginoplasty pada 23 April.
Metode itu melibatkan prosedur pembuatan sayatan di mana vagina harus diletakkan sebelum memasukkan cetakan berbentuk genital yang dilapisi dengan kulit ikan nila.
Cetakan itu kemudian diserap ke dalam tubuh dan mempercepat penyembuhan sehingga akan menjadi jaringan yang mirip dengan saluran asli vagina.
Operasi ini dilakukan oleh ahli bedah di Universitas Federal Ceará dan dipimpin oleh Profesor Leonardo Bezerra.
Baca Juga: Tertusuk Panah Hingga Tembus ke Paru-Paru, Pria ini Tetap Terjaga Saat Dioperasi
"Kami mampu membuat vagina dan pasien telah pulih dengan sangat baik," kata Profesor Bezerra sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Rabu (15/5/2019).
Maju akan dapat berjalan-jalan dengan santai, tidak sakit saat buang air kecil, dan dalam beberpa bulan dia akan bisa berhubungan seks dengan normal.
Maju menambahkan: "Saya benar-benar senang dengan hasilnya. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya merasa utuh dan lengkap layaknya wanita sejati."
Dalam prosedur operasi yang menghabiskan waktu tiga jam itu, dokter memasukkan cetakan berbentuk tabung yang dibungkus dengan kulit ikan air tawar.
Baca Juga: Isabella James, Anak Kaya Raya yang Putuskan Untuk 'Hidup Menggelandang' Untuk Dapatkan Hal ini
Kulit steril dan bebas bau itu ditempelkan selama 6 hari di dalam vagina Maju untuk diserap ke dalam tubuhnya.
Ahli bedah kemudian memasukkan 'tampon besar' yang terbuat dari silikon.
Ini akan dibiarkan di dalam Maju selama enam bulan untuk mencegah penutupan dinding vaginanya.
Mengapa Metode Operasi Menggunakan Kulit Ikan?
Baca Juga: Terlahir Cantik dan Sehat, Akibat Kelalaian Orangtua Gadis Kecil ini Justru Lumpuh Total
'Metode kulit ikan' dianggap kurang invasif daripada teknik tradisional membuat saluran vagina menggunakan cangkok kulit dari selangkangan pasien.
Dr Leonardo Bezerra, dari Assis Chateaubriand Maternity School, mengatakan:
'Prosedur ini dapat memakan waktu dan menyakitkan karena pasien perlu pulih dari sayatan besar yang meninggalkan bekas luka yang dapat membuat mata menjadi tidak sedap dipandang dan stigma.'
"Ada juga kemungkinan ketidaknyamanan dengan jaringan yang direkonstruksi."
Namun, operasi kulit ikan juga memiliki tingkat pemulihan yang lebih cepat tanpa bekas luka yang terlihat, atau risiko atau infeksi.
Pasien biasanya sudah akan dapat berjalan setelah sekitar 12 hari operasi dilakukan. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Jalani Operasi Rekonstruksi Vagina dengan Kulit Ikan Nila, Transgender Ini Merasa Jadi 'Wanita Sejati'”