Baca Juga: Imbas Aksi 22 Mei, Sampai Kapan WhatsApp, FB dan Instagram Dibatasi? Menkominfo Beri Jawaban
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Hidayat, pedagang kopi keliling lainnya mengaku sampai dapat pendapatan tiga kali lipat dari biasanya.
"Pas tanggal berapa ya itu, dua hari lalu kalau enggak salah, ya ampun, Mas, saya dari pagi sampai malam bisa tiga kali ngambil stok ke bos," cerita Hidayat.
"Pas mau ambil stok lagi, bos bilang sudah habis. Kalau enggak bisa empat-lima kali tuh," tambahnya.
Baca Juga: Warung Mi Instannya Jadi Abu Diamuk Massa Aksi 22 Mei, Suhama Pasrah dan Pilih Pulang Kampung
Pedagang lainnya, Wariman mengatakan kalau dagangannya diborong oleh para Brimob yang tidak kebagian jatah istirahat.
"Sebenarnya saya memang kejebak juga di situ kan enggak bisa ke mana-mana lagi. Eh kebetulan saja ya mereka (Brimob) juga manusia ya namanya, haus juga pasti dari siang kejemur," kata Wariman.
"Kadang ada temannya atau komandannya saya enggak tahu, langsung ngeborong gitu saja buat dibagiin, enggak ambil kembalian lagi. Coba tanya tukang rokok juga, pasti sama ceritanya sama saya," ungkapnya.
Meski mendapatkan untung berlimpah, Hidayat mengaku ada keganjilan dihatinya mendapatkan rezeki tersebut.
Dirinya merasa mendapatkan rezeki dari kericuhan yang banya menimbulkan kerusakan dan ketakutan dimana-mana.
"Kalau saya bisa disuruh milih, saya mending dapat kayak biasa saja lah, tapi enggak usah ribut-ribut begini. Bukan maksudnya saya enggak bersyukur sama yang di atas," kata Hidayat.