Baca Juga: Kisah Irina Kova, Sulit Dapatkan Pekerjaan Karena Dinilai Terlalu Cantik
Dirinya pensiun dari jabatannya pada umur 36 tahun.
Awang kemudian beralih profesi menjadi penyadap karet untuk menafkahi keluarganya.
Meski pendapatannya hanya sedikit dari menyadap karet, Awang mampu membesarkan keempat anaknya hingga sukses.
Baca Juga: Kisah Jujun Menyewakan WC Umum Saat Kerusuhan Jakarta Viral, Hasilkan Rp 3 Juta Sehari
Sayangnya, Awang tiba-tiba divonis menderita stroke dan mengalami kelumpuhan sejak umur 44 tahun.
Akibat penyakitnya itu, anak-anaknya kemudian mulai mencampakkannya.
"Istriku meninggal beberapa tahun lalu dan kesehatanku mulai menurun. Aku punya asma dan sarah tinggi bahkan sebelum divonis stroke," cerita Awang.
Baca Juga: Kisah Cinta Pertama Ussy Sulistiawaty, Bertahan Selama 5 Tahun dan Berakhir dengan Perselingkuhan
"Aku menyesal memanjakan anak-anakku," tambahnya.
Awang bahkan sempat mengeluarkan tabungannya sebanyak Rp 34 juta hanya untuk membayar mas kawin anak-anaknya.
"Tapi ketika aku membutuhkan mereka untuk mengantarkanku ke klinik, tak ada satupun yang mau," kata Awang.