Awalnya, dokter mengatakan jantung ekokardiogram Cora bekerja baik dan normal.
Nyatanya, keadaan Cora justru semakin memburuk saat dokter melakukan scan CAT.
Baca Juga: Kenali Gejala Awal dan Penyebab Kanker Nasofaring yang Diidap Mendiang Ustaz Arifin Ilham
Dokter menemukan jika bayi malang itu mengalami kerusakan otak dan keadaan semakin memburuk karena otaknya mulai membengkak.
Kronologi tersebut diceritakan oleh bibi Cora, Melissa Brevig melalui aplikasi penggalangan dana GoFundMe.
Cora dinyatakan mati otak pada hari Minggu (21/4/2019) jam 4.45 sore waktu setempat.
"Saya berlutut dan menangis dan terus berkata, 'tidak, tidak, tidak, Tuhan, tidak. Kemudian aku merasa mati rasa dan merasa kosong," ujar Meagan.
Baca Juga: Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Hubungan Luna Maya dengan Faisal Nasimuddin
Meski sedih kehilangan putri yang sangat dicintainya itu, kedua orang tua Cora memutuskan untuk mendonorkan organ putrinya itu.
Mereka ingin memastikan jika 'warisan' Cora akan hidup selamanya.
"Ketika kami tahu bahwa dia tidak akan bangun dan dia pergi secara psikis, kami tahu bahwa dia ingin organ-organnya dapat membantu orang yang membutuhkan," jelas Meagan.
Salah seorang pendeta Mayo Clinic Hospital merekam detik-detik saat Cora di bawa dari ruang ICU ke ruang bedah.