Karyawan di klinik kecantikan tersebut mengatakan padanya bahwa dia harus menghilangkan bintik hitam di leher dan bintik-bintik di wajahnya.
Atau kalau tidak, maka bintik-bintik tersebut akan menyebar ke bagian lain tubuhnya dan menular kepada orang lain, katanya.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa kutil akan menyebar melalui lengan saya ketika menyentuh orang lain," kata wanita tersebut pada hari Selasa, 26/12/2017.
"Karena pekerjaan saya melibatkan kontak reguler dengan anak-anak, saya mempercayai mereka dan membayar untuk perawatan penghilangan," ungkap wanita tersebut.
Dalam kunjungannya ke klinik di hari yang berbeda, seorang staf menghabiskan tiga jam membujuknya untuk melakukan perawatan pijat, wanita itu menolaknya.
Tapi dia bilang kasir klinik membawa kartu kreditnya dan dia dikenai biaya perawatan.
(BACA: Masker Tomat dan Lemon Memiliki 4 Manfaat Untuk Perawatan Wajah Kamu Lho)
Dia kemudian mengetahui bahwa dia telah dikenai biaya sebesar HK $ 110.000 atau sekitar 190 juta Rupiah untuk dua perawatan.
Atas hal ini, wanita tersebut mengaku tidak mampu membayar.
Seorang anggota partai Demokrat bernama Yuen Hoi-man, membantu wanita tersebut, ia mengatakan bahwa kasus tersebut telah dilaporkan ke Bea Cukai Hong Kong dan Dewan Konsumen.
Mereka segera melapor ke polisi dan mendesak Departemen Kesehatan untuk membantu.
Klinik kecantikan tersebut tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar dan menolak untuk mengembalikan uang wanita itu.
Sektor kecantikan di Hong Kong telah lama dikritik karena taktik penjualan yang tidak bermoral.
Pemerintah Hong Kong juga mendapat kecaman karena lamban dalam mengatur industri ini.(*)