Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID - Nama Muzdalifah mulai dikenal dan menjadi sorotan masyarakat luas sejak menikah dengan pendangdut Nassar.
Meski rumah tangganya dengan Nassar hanya bertahan 3 tahun, namun nama Muzdalifah tak surut dari pemberitaan.
Terlebih, kisah asmara Muzdalifah dengan Fadel Islami yang terpaut usia 15 tahun.
Dari pernikahan dengan almarhum H Nurman, Muzdalifah dikaruniai 4 orang anak.
Sedangkan pernikahan Muzdalifah dengan Nassar membuahkan satu orang anak.
Baca Juga: Terlibat Cinta Segitiga, 6 Kisah Pasangan Artis Indonesia ini Sukses Mencuri Perhatian Publik
Meski masih berusia 40 tahunan, Muzdalifah yang dikenal kaya raya sudah memikirkan masa tuanya.
Bahkan, Muzdalifah sudah berpikiran untuk membagi rata dan adil harta warisan kepada 5 orang anaknya sebelum meninggal dunia.
Dilansir Grid.ID dari tayangan Silet yang diunggah kanal YouTube RCTI - INFOTAINMENT pada Minggu (26/5/2019), hal ini dilakukan Muzdalifah agar masa tuanya tenang tanpa adanya konflik perebutan harta.
"Jadi aku penginnya nanti kalau istilahnya umur aku sudah tua, sudah tenang."
"Istilahnya sudah ini, sudah di-cut ini, di-cut ini kan lebih enak, lebih ya ibadahnya aku lebih tenang, apapun tenang, mau kemanapun tenang, jadi anak sudah dibegimana itu lebih tenang," ungkapnya.
Baca Juga: Nassar Akui Rutin Beri Nafkah Untuk Anak, Muzdalifah: Nafkah Ada, Tapi Kalau Ketemu Belum!
Selain itu, istri Fadel Islami ini juga ingin memotivasi kelima anaknya dengan peninggalan harta benda buah kerja kerasnya selama ini.
"Kita sebagai orangtua lebih apa ya lebih memotivasi anak 'oh mama saya dulu memberikan seperti ini oh ini', jadi kan lebih baik," imbuhnya.
Pada intinya, Muzdalifah tak ingin kelima anaknya saling bertengkar atas dasar harta.
"Orangtua kan harus anak lima nanti kalau aku gini kan nanti aku timbulnya nggak mau ada keributan. Yang penting intinya, planning-nya aku untuk anak-anak gitu aja."
Baca Juga: Muzdalifah Rela Jual Rumah Mewahnya dengan Harga Rp50 Miliar!
"Banyak kan ada keributan, tiba-tiba mamanya meninggal masih muda. Terus anaknya belum diatur gimana-gimananya, itukan memicu (perpecahan) dengan keluarga, gitu."
"Kalau seumpamanya, kan aku ngaji juga ya. Kalau kita beraturan kan jadi orang kan 'oh ya', kita jadi tenang kalau ada apa-apa. 'Oh iya anak saya kan sudah satu persatu ini ini, jadi kan tenang gitu," tandasnya.
(*)