Para penggagas kampanye ini rupanya juga menempelkan logo Pemerintah Kota Surabaya, TV9, Radiogasm Surabaya, C2O Library & Collabtive, Aiola Eatery, Jawa Pos, dan Detik Com.
Namun menurut klarifikasi beberapa pihak yang logonya digunakan dalam brosur CELUP, menyatakan bahwa mereka tidak pernah melakukan kerjasama dengan penggagas gerakan.
"Kami pihak @jawapos tidak melakukan kerja sama dalam bentuk apapun dengan penyelenggara acara ini. Mengenai penyantuman logo, juga tidak melalui izin kami," tulis akun resmi @jawapos.
Tidak hanya itu, pihak pemkot Surabaya juga mengaku tidak melakukan kerjasama dengan penggagas kampanye CELUP.
Dilansir Grid.ID dari akun twitter resmi Humas Kota Surabaya, @BanggaSurabaya, juga memposting sebuah screenshoot pernyataan akun Instgram Celup yang mengkonfirmasi kerjasama antara berbagai instansi dengan CELUP.
Namun sayang, akun Instagram CELUP kini sudah tak dapat lagi diakses. (*)