Grid.ID - Ngabuburit merupakan salah satu aktivitas yang kerap dilakukan pada bulan suci Ramadhan.
Sembari menunggu azan maghrib berkumandang, beragam kegiatan bisa dipilih untuk mengisi waktu ngabuburit. Misalnya jalan-jalan ke kawasan Kota Tua Jakarta menggunakan motor seperti yang dilakukan oleh Ardy (26), warga Bekasi Barat.
Dipilihnya Kota Tua, selain karena nuansa historisnya, kawasan tersebut juga terdapat ragam jajanan menggugah selera. Hal ini menjadi satu paket lengkap untuk ngabuburit sekaligus berbuka puasa.
Ya, jarak antara tempat tinggal dengan tujuannya kali ini memang terbilang jauh.
Untuk pergi ke tujuan saja, Ardy bisa menempuh kurang lebih 30 kilometer (KM) dan menghabiskan waktu perjalanan hampir dua jam menggunakan sepeda motor.
Mungkin bagi beberapa orang, rencana Ardy tersebut dianggap sebuah pemborosan, apalagi ketika memasuki tanggal tua seperti sekarang ini.
Sebab untuk menempuh perjalanan pulang-pergi seperti yang Ardy lakukan butuh bensin yang tidak sedikit.
Namun anggapan tersebut bisa jadi tidak berlaku jika teknologi Idling Stop System (ISS) sudah tersemat pada motor kamu.
Dilansir dari Gridoto.com, Selasa (14/11/2017), ISS merupakan fitur teknologi yang membuat mesin otomatis mati ketika motor berhenti dalam hitungan minimal tiga detik.
Hadirnya teknologi ini membuat penggunaan bahan bakar menjadi lebih irit, terlebih saat menghadapi kemacetan.
Kecanggihan teknologi ISS ini sendiri sudah tersemat pada jenis motor skutik. Salah satunya, Honda Vario 125 eSP.
Namun secanggih apapun teknologinya, jika tidak dibarengi dengan perawatan dan cara berkendara yang benar, maka akan percuma alias tetap saja boros.
Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar motor kamu bisa lebih irit bensin.
Stop berkendara serampanganSalah satu penyebab utama bensin cepat habis adalah cara berkendara yang tidak benar.
Contohnya gebar geber gas tanpa sebab, apalagi sesaat setelah mesin menyala, hingga yang paling parah kebut-kebutan.
Nah, jika kamu biasanya memacu kendaraan motor sampai kecepatan 100 kilometer (km) per jam, maka sebaiknya kurangi menjadi 40 hingga 60 km per jam.
Dengan mengurangi kecepatan berkendara, ini artinya kamu membuat kerja mesin motor menjadi lebih ringan sehingga pembakaran bahan bakar pun lebih efisien.
Jangan sembarang ngeremCara berkendara yang ugalan-ugalan, gas-rem-gas-rem berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Karena mekanismenya sama seperti saat kamu menarik gas.
Saat menarik gas, otomatis akselerasi menjadi cepat. Akibatnya mesin menyedot lebih banyak bahan bakar untuk diubah menjadi tenaga.
Tekanan banBoros atau tidaknya konsumsi bahan bakar pada sebuah kendaraan juga dipengaruhi oleh tekanan angin pada ban motor.
Tekanan angin yang kurang membuat roda berputar lebih berat sehingga laju motor pun turut melambat dan memaksa mesin bekerja lebih keras.
Maka dari itu, jangan lupa untuk selalu memeriksa tekanan ban, ya!
Jangan lupa ganti oliFungsi pelumas pada motor tidaklah main-main. Bahkan menjadi hal esensial bagi seluruh jenis kendaraan.
Jika oli dalam kondisi baik, maka gesekan antar mesin pun menjadi lebih halus.
Dengan begitu pula suhu motor tetap terjaga dan tidak mudah panas. Inilah yang lantas membuat pembakaran bensin menjadi lebih efisien.
Jadi coba ingat kembali kapan terakhir kamu mengganti oli motor? Sebab, penggantian oli sebaiknya dilakukan setiap per 2.000 hingga 2.500 km.
Busi motorJangan pernah sepelekan piranti motor yang satu ini.
Busi berfungsi sebagai penghantar panas pada sistem pengapian antara komponen mesin dengan bahan bakar.
Jika perangkat ini rusak, maka seluruh bagian motor pun tidak akan berfungsi sama sekali.
Dengan menerapkan poin-poin di atas, maka bukan hanya bahan bakar saja yang hemat, tapi juga bisa membuat motor kamu jadi jauh lebih awet.