Karena setelah lukisan tersebut terjual, banyak lukisan suaminya yang ikut terjual sampai total ratusan juta rupiah.
Hasil inilah titik balik nasib Luwi dan Siswanto yang awalnya hidup serba terbatas menjadi kecukupan.
Sebidang tanah di Kasihan, Bantul seluas 4.200 meter persegi berhasil dibeli lalu dibangun rumah, memiliki mobil dan sepeda motor meski akhirnya Luwi bercerai dengan suaminya.
"Saya pikir uang hasil menjual lukisan itu harus diwujudkan, supaya awet dan tidak lekas habis," kata Luwi.
Tapi siapa sangka, meski telah terjual, lukisan Pintu Pemberitahuan ini seakan masih ada di sekitar Luwi.
Ya, Pintu Pemberitahuan akhirnya dipakai untuk nama anak Luwi yang pertama berjenis kelamin laki-laki.
Kini, anak Luwi bernama Pintu Pemberitahuan telah duduk di bangku perguruan tinggi.
"Saya sedang hamil tua saat pameran tunggal di Jakarta sampai akhirnya lukisan Pintu Pemberitahuan itu terjual, karena saking dalam makna lukisan itu, saya ingin memakai nama lukisan itu untuk anak saya, kebetulan Pintu Pemberitahuan cocok untuk nama anak laki-laki," kata Luwi.
Pintu Pemberitahuan sebagai nama anak ini akhirnya menimbulkan banyak cerita di kehidupan Luwi.
Bahkan sejak sang buah hati lahir, pihak rumah sakit tempat Pintu dilahirkan sempat bingung ketika akan mengurus akta kelahiran sementara.