Find Us On Social Media :

Ini yang Terjadi Pada Tubuhmu Saat Kamu Mengonsumsi Minuman Berenergi

By Fahrisa Surya, Kamis, 28 Desember 2017 | 19:22 WIB

Mengonsumsi minuman berenergi

Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad 

Grid.ID - Kapan terakhir kali kamu mengonsumsi minuman berenergi?

Kemungkinan jawabannya adalah belum lama ini. 

Tahukah kamu bahwa penelitian menunjukkan, minuman energi lebih berbahaya daripada kafein. 

Dilansir Grid.ID dari telegraph, tubuhmu akan bereaksi setelah mengonsumsi minuman energi. 

(BACA: 4 Aktivitas Larut Malam Sehat yang Bisa Kamu Lakukan Selain Ngemil)

Minuman energi dapat di definisikan sebagai minuman non-alkohol yang mengandung taurin (asam amino), kafein, vitamin, ginseng, dan akar tanaman lainnya yang diklaim memilik manfaat kesehatan untuk dijadikan stimulan. 

Bahan-bahan tersebut sebenarnya juga mengandung kadar gula tinggi. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of American Heart Association menemukan bahwa minuman energi dapat menyebabkan perubahan fungsi jantung dan tekanan darah yang berpotensi membahayakan. 

(BACA: Kanker Payudara Sekunder Lebih Berbahaya? Sebetulnya Apa sih Itu? Berikut Penjelasannya)

Tekanan darah akan meningkat secara signifikan selama enam jam setelah meminum minuman energi. 

Setelah 10 menit mengonsumsi minuman, kafein akan diserap oleh aliran darah yang menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah meningkat. 

Efek penuh minuman energi dapat dirasakan dalam 15 menit samapai 45 menit sehingga meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan jangka pendek. 

Dalam kurun waktu satu jam, kafein akan diserap sepenuhnya yang menyebabkan hati menyerap gula ke dalam aliran darah. 

(BACA: Sstt... Ternyata Bercinta Bisa Bantu Kamu Atasi Insomnia)

Begitu efek kafein mulai hilang, kamu mungkin akan mengalami penurunan kadar gula darah yang signifikan yang menyebabkan tubuhmu lelah dan rendah energi. 

Mengonsumsi minuman berenergi dalam jumah besar akan menimbulkan resiko potensial seperti palpitasi, tekanan darah tinggi, mual dan muntah akibat jumlah kafein berlebihan dalam darah. 

Karena kandungan gula dalam minuman berenergi tinggi, maka rersiko penambahan berat badan adalah resiko lain yag mungkin terjadi. (*)