Mereka menulis: "Kami menggambarkan secara sitematis untuk pertama kalinya, analisis tingkat molekuler dari satu-satunya bukti fisik yang masih ada terkait dengan pembunuhan Jack the Ripper."
Menemukan kedua profil yang cocok dalam bukti yang sama meningkatkan probabilitas statistik dari keseluruhan identifikasi dan memperkuat klaim bahwa selendang itu asli.
Pengusaha Russell Edwards, 48, yang membeli selendang di lelang pada 2007, menghubungi para ilmuwan beberapa tahun lalu.
Itu telah ditemukan di sebelah tubuh Eddowes dan terlumuri dengan apa yang diyakini sebagai darahnya.
Baca Juga: Keji! Pembunuh ini Siksa Korbannya dengan Menyetrum Payudara Korban Hingga Mati
Eddowes dibantai oleh Kosminski pada malam tanggal 30 September 1888 di Mitre Square, Whitechapel, di mana ginjalnya dibongkar dan pipinya terkoyak.
Pembunuh berantai ini kemudian dikabarkan dengan bangga dan menjijikkan telah memakan ginjal itu.
Eddowes adalah wanita kedua yang meninggal di tangan Jack the Ripper malam itu.
Setelah dia menggorok leher Elizabeth Stride satu jam sebelumnya.
Aksi Jack The Ripper mengudara saat ditemukannya banyak gadis yang tewas di Whitechapel.
Di antara tiga pelaku yang diduga menjadi pembunuh, menurut Kepala Penelitian Donald Swanson, Kosminski adalah orang yang paling mungkin menjadi Jack The Ripper.
Misteri identitas pembunuh selama 130 tahun terus berlanjut, tetapi temuan-temuan baru ini tampaknya akhirnya membuka kedok siapa sebenarnya penjahatnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Setelah 130 Tahun Jadi Misteri, Akhirnya Identitas Pembunuh Berantai London 'Jack the Ripper' Terungkap Melalui Sebuah Selendang “