"Saya mengurus pendidikan mereka karena mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu dan bermasalah."
"Setiap pagi saya pergi mengantar mereka ke sekolah, dan menjemput mereka di sore hari," cerita Lim seperti yang dikutip dari laman New Straits Times.
Lim sendiri tinggal di sebuah rumah kontrakan dengan 4 orang anak adopsinya, dua orang anak laki-laki berusia 5 tahun, dan dua orang anak perempuan yang berusia 15 tahun.
Perbedaan di antara mereka tidak menjadi alasan, apalagi batu sandungan bagi mereka untuk hidup berdampingan satu sama lain.
Baca Juga: Karena Trofi Liga Champions Bukan Segalanya, Mo Salah Tetap Berpuasa Menjelang Pertandingan Final
Lim mengatakan dirinya telah tinggal bersama dan merawat anak-anak angkatnya yang berdarah Melayu selama hampir 30 tahun lamanya.
Keputusannya ini berawal ketika Lim tinggal di di Taman Desa Tambun, yang mana di sebelahnya terdapat sebuah keluarga Melayu yang kurang mampu.
"Saya tahu mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi saya membantu mereka dengan menyediakan beras, makanan dan minuman, dan uang saku.
Saya tidak pernah berpikir dua kali untuk melakukan hal ini," kata pria berusia 74 tahun itu.