Find Us On Social Media :

Cerita Sedih SBY Soal Bangku Kosong di Pesawat Hercules Antara Singapura - Jakarta

By Okki Margaretha, Minggu, 2 Juni 2019 | 11:49 WIB

Ani Yudhoyono dirawat di National University Hospital, Singapura sejak bulan Februari 2019 lalu. Ani Yudhoyono meninggal dunia, Sabtu (1/6/2019) setelah divonis mengidap kanker darah atau leukimia.

Grid.ID – Salah satu menteri di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Muhammad Nuh, menjadi salah satu saksi kesetiaan SBY terhadap sang istri, Ani Yudhoyono.

Muhammad Nuh mendampingi SBY dan keluarga di National University Hospital, Singapura, sejak Jumat (31/5/2019) lalu.

Sebagai salah seorang yang dekat dengan SBY, Muhammad Nuh tahu betul bagaimana kesetiaan seorang Susilo Bambang Yudhoyono kepada istrinya.

Baca Juga: Roy Suryo Beberkan Mimpi-mimpi Ani Yudhoyono yang akan Dilanjutkan oleh SBY

Salah satu ucapan SBY yang masih sangat diingat oleh Muhammad Nuh adalah ketika mereka berada di dalam pesawat Hercules yang membawa jenazah dan keluarga ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (1/6/2019)

SBY menceritakan saat hari pertama SBY mengantar Ani Yudhoyono ke Singapura pada 2 Februari 2019 lalu.

Saat itu, Ani Yudhoyono langsung mendapatkan perawatan di rumah sakit, setelah divonis mengidap kanker darah atau leukimia.

Baca Juga: Jelang Upacara Pemakaman Ani Yudhoyono, Paspampres Lakukan Sterilisasi Di TMP Kalibata

Di dalam pesawat Hercules yang ditumpangi SBY dan Muhammad Nuh, Presiden ke-6 RI itu menyebut kalau dia selalu ingin berdua dengan sang istri, dalam sehat maupun sakit.

“Dulu waktu kami ke Singapura kami pergi berdua, kami ingin kembalinya pun berdua,” kata SBY yang dikutip oleh Muhammad Nuh di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/6/2019).

“Tapi takdir berkata lain, saya harus kembali bersama keluarga, dan ibu dalam keadaan wafat,” kata SBY kepada Muhammad Nuh.

Baca Juga: Kenang Sosok Ani Yudhoyono, Ma'ruf Amin: Kita Kehilangan Sosok yang Kita Cintai