Find Us On Social Media :

Oshogatsu, Tradisi Unik Jepang Menyambut Tahun Baru

By Nindya Galuh Aprillia, Minggu, 31 Desember 2017 | 22:33 WIB

Perayaan tahun baru ala orang Jepang

Laporan Wartawan Grid.ID, Ismayuni Kusumawardani

Grid.ID - Seiring kalender berubah menjadi 2018, orang Jepang akan merayakan Oshogatsu.

Oshogatsu merupakan sebuah tradisi unik yang menandai dimulainya tahun baru.

Dikutip wartawan Grid.ID dari Next Shark, Oshogatsu atau juga disebut sh?gatsu, awalnya didasarkan pada kalender lunar China. 

Namun, pada tahun 1873, lima tahun setelah restorasi Meiji, Jepang mengadopsi kalender Gregorian dan mulai merayakan Hari Tahun Baru pada tanggal 1 Januari.

( BACA JUGA: 5 Rahasia Bercinta untuk Mencapai Kepuasan Lahir dan Batin, No. 4 Asyik... Coba Deh Dimalam Pergantian Tahun Ini... )

Oshogatsu telah menjadi salah satu hari libur negara yang paling penting, tapi juga yang terpanjang. 

Menurut Stripes Japan, awalnya mengacu pada keseluruhan bulan Januari, tapi sekarang mengaitkannya dengan tiga hari pertama. 

Sebagian besar karyawan mengambil setidaknya lima hari libur dari 30 Desember.

Persiapan sering dimulai pada pagi hari tanggal 31 Desember.

( BACA JUGA: VIDEO: Polisi Diterjang Oleh Penyusup Rumah yang Tidak Biasa, Hewan Apa Itu? )

Saat itu anggota rumah tangga mulai bersih-bersih, memasak, mendekorasi dan menyelesaikan semua tanggung jawab yang tertunda.

Tanggung jawab yang tertunda itu di antaranya seperti hutang yang belum dibayar dan diskusi yang tidak diselesaikan. 

Intinya adalah menyelesaikan semua tugas pada akhir tahun, yang berpuncak pada pesta bonenkai malam atau "tahun melupakan."

Kadomatsu, hiasan tradisional yang terdiri dari pinus keberuntungan, bambu dan simbol kelahiran lainnya juga dipajang.

( BACA JUGA: Wah, Berkunjung ke Kuil Emas, Kamu Bisa Beli Es Krim Mewah Lho! )

Warga Jepang juga menantikan Joya no Kane atau 108 pukulan di lonceng kuil, yang mewakili keinginan duniawi. 

Dentuman biasanya dimulai dari pukul 23.00, dengan pukulan ke 108 jatuh tepat pada tengah malam.

Tentu saja, ada orang yang akan menyetel TV untuk menonton episode spesial seorang pria yang makan sendiri, di antara acara populer lainnya.

Sejak 1 Januari, hari yang sangat menyenangkan dimulai.

( BACA JUGA: Malam Tahun Baru, Caesar Hito dan Felicya Angelista ke GOR, Ih Ngapain? )

Orang Jepang akan mengunjungi kuil dan menghabiskan waktu bersama orang-orang tercinta.

Kemudian, mereka makan hidangan pilihan khusus untuk acara ini.

Banyak yang memulai hari mereka dengan melihat matahari terbit pertama atau juga dikenal sebagai hatsuhinode.

Hatsuhinode dilakukan untuk merenungkan awal yang baru. 

( BACA JUGA: 7 Perayaan Malam Tahun Baru Terunik , Nomor 1 Tradisi untuk Wanita Mencari Jodoh )

Hal ini sangat penting bagi praktisi agama Shinto, ketika keasyikan Tahun Baru tiba dengan sinar pertama matahari, menurut Japan Experience.

Perayaan akan terungkap dengan berbagai adat istiadat lainnya. 

Beberapa menerima kartu Tahun Baru (nengajo), anak-anak mendapatkan uang (otoshidama) dengan amplop kecil yang dihiasi hiasan (pochibukuro).

Sementara yang lainnya mengambil kesempatan langka untuk bepergian dengan lalu lintas yang lebih ringan.

( BACA JUGA; 5 Hal Ini Identik Banget dengan Perayaan Tahun Baru di Indonesia, Kamu Pasti Hafal! )

Meski begitu, ada yang tinggal di rumah dan bermain game tradisional, seperti hanetsuki (bulutangkis Jepang), karuta (sejenis permainan kartu) dan takoage (layang-layang).

Tapi mungkin salah satu bagian oshogatsu yang paling banyak dinikmati adalah medley makanan tradisional Jepang yang disajikan di seluruh Jepang. 

Ini disebut osechi ryori, menghiasi meja-meja sejak periode Heian (794 M - 1185). 

Menariknya, hal itu dianggap tabu untuk memasak pada saat itu, jadi persiapannya dimulai pada hari-hari terakhir tahun sebelumnya.

( BACA JUGA: 7 Daftar Novel Terbaik 2017, Buku Favoritmu Termasuk Nggak nih? )

Tantangannya adalah memasak masakan yang bisa dimakan selama liburan. 

Mereka yang membuatnya disimpan dalam kotak pernis tradisional bertingkat, yang disebut jubako dan dimakan pada suhu kamar, menurut Savor Japan.

Sayuran mendominasi di osechi ryori, tapi ada juga ikan bakar, termasuk tai (sea bream) dan buri

Lalu ada pula mochi (kue beras tebal), ozoni (kaldu jelas dengan mochi panggang dan sayuran), dan ebi (udang).

( BACA JUGA: Hiii... Ngeri, Pria Ini Suka Memasukkan Hewan Beracun Ke Mulutnya, Ternyata Ini Bentuk Kasih Sayang? )

Tak ketinggalan ada nitsuke (diiris lotus) dan Hoshigaki (kesemek kering) yang tersaji di meja makan.

Sepertinya, Tahun Baru di Jepang meriah sekali ya?(*)