(BACA: Tragis, Bayi Terjatuh dari Eskalator Saat Digendong Oleh Neneknya)
Hati ibu ini tidak mau mengikuti nasehat mereka lagi. Anak itu dibawa ke rumah sakit. Setibanya di Rumah Sakit, anak tersebut semakin parah setelah mengkonsumsi produk 'obat-obatan' tersebut.
Sepertinya anak kecil itu tak berdaya. Organ tubuhnya tumbuh tidak normal, ikterus parah (kekuningan seperti kunyit satu tubuh). Rumah sakit mencoba membantu anak laki-laki kecil ini, tapi apa daya, Tuhan lebih mencintainya.
Hati sang ibu masih sedih dan ada rasa penyesalan,
"Saya tidak bisa melupakan bagaimana anak saya menangis dan menangis tidak mau makan obatnya. Saya juga tidak bisa melupakan wajah anak saya, saat saya memaksanya makan nestum khusus dan beberapa obat yang perlu dihancurkan atau dibuka kapsul sebelum diberikan kepada anak saya."
Ditambahkan lagi saat seorang anggota keluarga menyalahkan ibunya karena membawa anak tersebut ke rumah sakit.
(BACA: Kisah Tragis di Balik Salah Satu Adegan Ikonik dalam Film Titanic, Siapin Tissue!)
Bagi mereka penyebab kematian anak itu karena dibawa ke rumah sakit dan tidak mengikuti saran mereka dalam pengobatan produk tersebut.
Kecewa tidak lagi ada gunanya.
Tentunya seperti yang saya jelaskan dalam sebuah wawancara pagi ini, penjual produk akan mencari pembeli produk mereka.
Tentu saja, orang-orang yang putus asa dan penuh harapan seperti ibu ini telah menjadi korban tipu daya mereka.
Profesional kesehatan sangat berhati-hati dalam memberikan obat untuk anak-anak terutama di bawah usia 2 tahun.