Find Us On Social Media :

5 Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh Pada Anak

By Fahrisa Surya, Senin, 1 Januari 2018 | 14:03 WIB

kekebalan tubuh pada anak

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar

Grid.ID - Sebagai seorang ibu, tentunya kesehatan anak adalah hal yang utama yang harus dilakukan.

Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya sakit.

Untuk itu, kekebalan tubuh seorang anak harus ditingkatnkan sejak dini, agar saat dewasa mempunyai imun yang kuat.

Selain melakukan imunasasi bertahap, ternyata ada cara lain, loh, untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak.

(BACA: Mom Harus Tahu, Kegiatan Sehari-hari Ini Bisa Bantu Merangsang Otak Bayi Agar Menjadi Cerdas)

Mom penasaran? Yuk lihat ulasannya.

1 Beri ASI

ASI memberikan bayi antibodi yang diproduksi oleh tubuh sang bunda.

Selain itu juga dapat menurunkan risiko penyakit infeksi telinga, alergi, diare, pneumonia, meningitis dan lain sebagainya.

2 Olahraga

Jadilah role model agar anak menjadikan olahraga sebagai rutinitas yang baik sepanjang hidupnya.

Olahraga penting untuk meningkatkan sel-sel yang dapat melawaan penyakit secara alami.

(BACA: Inilah 3 Cara yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Merayakan Tahun Baru Bersama Keluarga)

3 Berikan buah dan sayur

Sayur dan buah kaya akan antioksidan dan Vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada anak.

Sayuran warna kuning mempunyai kandungan kerotenoid yang bias meningkatkan sel darah putih yang betugas melawan penyakit.

4 Hindari antibiotik

Walaupun kadang dibutuhkan, tapi lebih baik untuk tidakj sedikit-sedikit minta antibiotik kepada dokter.

Antibiotik hanya menyembuhkan penyakit yang disebabkan karena bakteri, memang ini bermanfaat untuk menyembuhkan infeksi, tetapi jika di konsumsi terlalu banyak dapat merusak tubuh.

(BACA: Ternyata Inilah Penyebab Penyakit Difteri, Orang Tua Millennials Harus Baca )

5 Hilangkan asap rokok

Asap rokok mengandung 4000 racun yang sevagian besar melemahkan sel-sel yang ada pada tubuh.

Anak-anak lebih berisiko terkena efek asap rokok karena ia bernafas kebih cepat dan sistem detoksifikasi alami pada tubuhnya belum sempurna. (*)