- Perasaan marah membuat Kamu menjadi lebih tegas
Ya, manfaat dari marah yang satu ini bisa Kamu dapatkan jika digunakan pada situasi yang tepat.
Menghadapi sesuatu yang tidak Kamu sukai pasti membuat bad mood. Misalnya, pasangan yang sering kali menaruh barang sembarangan sehingga membuat rumah jadi berantakan.
Kamu sudah mengingatkannya berkali-kali dengan lembut demi menjaga hatinya. Namun, kebiasaannya tak kunjung berubah. Kamu pun jadi harus mengingatkannya berulang kali. Kalau begini terus, Kamu tentu jadi sangat kesal, bukan?
“Jika sudah seperti ini, filter ‘untuk memberi tahu secara baik-baik’ rasanya perlu dihapus”, jelas Ken Yeager, PhD, seorang dosen pengajar materi stres, trauma, dan pengendalian diri di Ohio State University pada laman Men’s Health.
Adanya kemarahan bisa membuat Kamu menghapus filter tersebut. Dengan marah, Kamu mampu memberi tahu pasangan mengenai keinginan Kamu lebih jelas dan tegas.
Baca Juga: Bukan Manusia, Orang-Orang ini Justru Menikahi Hantu Hingga Roller Coaster!
- Marah membuat Kamu bernegosiasi
Kemudian, manfaat mengejutkan lain dari marah adalah membantu bernegoisasi dalam memecahkan masalah.
Studi yang dilakukan Rice University tahun 2017 menunjukkan bahwa mengekspresikan kemarahan membuat seseorang mengutarakan keinginannya lebih jujur, membuat pihak lain mendengarkan lebih baik, dan lebih terbuka dengan keluhan satu sama lain.
Dengan begitu, kesepakatan dari kedua belah pihak akan terjalin dan masalah dapat diselesaikan.
Manfaat marah ini cenderung Kamu dapatkan jika tetap diimbangi dengan kontrol diri. Artinya, Kamu hanya menjadikan amarah itu sebagai pemantik dalam menyempaikan keinginan, bukan melampiaskannya dengan ancaman atau kekerasan.
- Marah bisa memotivasi Kamu
Rasa marah muncul karena berbagai faktor. Contohnya, karena merasa diremehkan, tidak diperhatikan, atau tidak diperlakukan secara tidak adil. Adanya rasa marah ini bisa mendorong seseorang untuk melakukan sebuah perubahan.
Ketika seseorang meluapkan rasa marahnya, timbul keinginan untuk mengendalikan sesuatu. Perasaan seperti itulah yang bisa memotivasi seseorang untuk melakukan atau mendapatkan perubahan.
Misalnya, rasa marah karena diremehkan orang sekitar akan membuat Kamu “balas dendam” dengan bekerja keras agar lebih sukses dari mereka.
Namun, lagi-lagi perlu diingatkan bahwa manfaat marah ini hanya didapatkan jika masih dalam batasannya. Tidak semua masalah harus dihadapi dengan marah-marah. Apalagi jika sampai menimbulkan sikap agresif, berlebihan, dan merusak. (*)
Artikel ini telah tayang di National Geographic Indonesi dengan judul, “Tak Selalu Buruk, Marah Ternyata Juga Memberikan Manfaat Bagi Kita”