Find Us On Social Media :

Kenali 10 Jenis Bercak di Celana Dalam, Warna Hijau Perlu Diwaspadai

By None, Senin, 10 Juni 2019 | 07:59 WIB

Timbul Rasa Nyeri Saat Bercinta? Mungkin Miss V Kering, Atasi dengan Cara Ini

Grid.ID - Keputihan merupakan sekresi yang diproduksi oleh miss v dalam bentuk cairan.

Keputihan yang normal terlihat bening, putih agak keruh, atau kekuningan ketika sudah mengering di pakaian dalam.

Keputihan merupakan satu hal yang wajar dialami wanita sehat. Ini adalah cara miss v untuk membersihkan diri secara teratur.

Baca Juga: Ternyata 6 Alasan Ini yang Bikin Nyamuk Suka Menggigit Kamu

"Sangatlah normal untuk mengalami sekresi dari yang sangat sedikit hingga tak terlihat sampai satu sendok makan per hari," kata Leah Millheiser, MD, direktur program Pengobatan Seksual Wanita di Stanford University Medical Center kepada Refinery29.

"Vagina adalah oven yang membersihkan diri sendiri. Sekresi berarti vagina sedang membersihkan diri dengan membuang sel-sel tua."

Bahkan keputihan adalah sahabat wanita, karena bisa membantu mengenali ada atau tidaknya abnormalitas yang terjadi di dalam miss v.

Jika kita memerhatikan dengan cermat, volume dan warna sekresi dapat memberi tahu beberapa informasi penting tentang kesehatan.

Baca Juga: Mengaku Cuma Teman Biasa, Luna Maya Habiskan Liburan Bersama Faisal Nasimuddin

Seperti apakah keputihan yang wajar?

Seperti apa pula keputihan yang disebabkan penyakit atau faktor abnormal lainnya?

Berikut ini akan kita bahas selengkapnya seperti dimuat dalam Woman Weekly

1. Cokelat muda atau cokelat gelap

Jika baru selesai haid sekitar tiga hari terakhir, mungkin ada bercak cokelat muda atau cokelat gelap di celana dalam. Menurut Dr. Millheiser ini adalah hal yang normal.

Bercak cokelat muda tersebut adalah pelepasan lapisan terakhir dinding rahim yang tersisa.

Seperti diketahui bersama, jika pembuahan tak terjadi maka penebalan dinding rahim dianggap tak berguna dan luruh bersama haid.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Begini Wajah Ibu Kandung Najwa Shihab Penuh Kharisma

Sementara bercak cokelat tua adalah sisa darah yang teroksidasi dan bercampur dengan lendir serviks.

2. Putih dan encer

Setelah menstruasi berakhir sampai ovulasi, kita mungkin melihat sedikit cairan bening encer hingga bening keputih-putihan.

Ini juga termasuk keputihan yang wajar. Sama wajarnya dengan keputihan yang nyaris tidak terlihat bekasnya di celana dalam.

3. Lengket seperti putih telur

Sekitar periode ovulasi, biasanya kita akan melihat peningkatan volume sekresi cairan mirip putih telur dan lengket saat disentuh.

Biasanya hal ini terjadi selama satu atau dua hari.

Jika kita sedang berusaha untuk hamil, ini adalah saat yang tepat untuk berhubungan badan. Jika tidak, maka kita harus mengenakan alat kontrasepsi.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Cara Mudah Bedakan Kontraksi Asli dan Palsu Jelang Melahirkan

"Ingatlah bahwa wanita paling subur bukan hanya selama ovulasi tetapi pada hari-hari sebelum dan sesudahnya," kata Dr. Millheiser.

4. Merah atau cokelat kemerahan

Bercak merah tentunya pertanda menstruasi. Tetapi bercak merah atau cokelat kemerahan juga bisa menandakan pendarahan ovulasi, jika terjadi sekitar 13 sampai 16 hari dari siklus haid.

Ternyata, perubahan hormonal yang memungkinkan pelepasan telur juga dapat menyebabkan sedikit lapisan rahim terkikis.

Tidak semua orang yang ovulasi mengalami hal ini, jadi jangan khawatir jika hal itu tidak terjadi pada kita.

Namun perlu diingat, bercak merah atau cokelat kemerahan hanya bisa disebut sebagai pendarahan ovulasi jika terjadi pada waktu yang sama setiap bulan, di sekitar pertengahan siklus.

Jika tidak, mungkin berhadapan dengan menstruasi tidak teratur yang bisa menjadi tanda masalah hormonal. Misalnya saja masalah tiroid atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Baca Juga: Selalu Memimpikan Orang yang Sama Setiap Harinya? Tandanya Kamu Sedang Tertekan

5. Bening dan kental

Setelah ovulasi dan hingga beberapa hari sebelum periode menstruasi,kita mungkin mengalami keputihan dengan cairan bening namun lebih kental.

Biasanya jumlah volume lebih sedikit dibandingkan saat berovulasi.

6. Putih dan kental

Pada hari-hari sebelum periode haid, volume cairan yang keluar dari miss v bisa berubah, menjadi lebih kental dan lebih putih. Ini menandakan siklus menstruasi yang berikutnya akan segera dimulai.

Jika terjadi kehamilan, volume mungkin akan terlihat seperti ini secara konsisten selama 40 minggu. Kondisi ini dikenal sebagai leukorrhea dan disebabkan oleh hormon kehamilan.

7. Putih, kental, menggumpal, dan disertai gatal

Jika mengalami pelepasan cairan yang mirip keju cottage atau yoghurt dan disertai rasa gatal, terbakar, atau iritasi di area miss v, ini mungkin menandakan infeksi jamur.

Baca Juga: Mencampurkan Garam Pada Sampo Bisa Atasi Ketombe dan Rambut Rontok

Ada baiknya menghubungi dokter agar bisa diberikan diagnosis dan rekomendasi pengobatan yang tepat.

Pasalnya infeksi lain, seperti penyakit menular seksual tertentu juga dapat meniru gejala infeksi

8. Bercak cokelat yang tak kunjung selesai

"Jika sedang minum pil KB, rembesan bercak mungkin terjadi, karena konsentrasi hormon KB terlalu tinggi atau terlalu rendah dan mungkin perlu disesuaikan.

Atau menggunakan pil KB formula baru, mungkin tubuh hanya perlu beberapa bulan untuk menyesuaikan diri," kata Dr. Millheiser.

Jika tidak menggunakan KB hormonal dan tidak ada kemungkinan bisa hamil, bercak cokelat sepanjang siklus bisa menjadi gejala pertumbuhan abnormal, baik itu tumor jinak atau kanker endometrium.

Baca Juga: Jangan Asal Letakkan Barang di Atas Kulkas, Bisa Berakibat Fatal!

9. Hijau dan berbusa

Memang tidak selalu berbusa, tapi cairan keputihan yang berwarna hijau saja sudah perlu diwaspadai.

Cairan hijau yang disertai dengan iritasi vagina biasanya merupakan infeksi yang ditularkan secara seksual bernama trikomoniasis.

Infeksi ini disebabkan oleh parasit. Perawatan yang disarankan biasanya berupa pemberian antibiotik oral untuk pasien dan pasangannya.

10. Putih keabu-abuan dan amis

Cairan keputihan dengan warna putih susu sedikit kelabu, terutama jika disertai bau amis kemungkinan disebabkan oleh vaginosis bakteri.

Bau amisnya semakin amis setelah haid selesai atau hubungan seksual.

Baca Juga: Dulu Dituduh Jadi Pelakor, Rupanya Hubungan Irma Darmawangsa Tak Dapat Restu

Infeksi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam bakteri yang biasanya ditemukan di miss v, kadang bisa hilang dengan sendirinya.

Tapi jika tidak kunjung selesai biasanya diobati dengan antibiotik.

Itulah jenis-jenis keputihan dan tanda-tanda visualnya yang perlu dicermati. (*)

Artikel ini pernah tayang di Gridhealth.id dengan judul 10 Jenis Bercak di Celana Dalam Wanita, Ada Yang Patut Diwaspadai