Grid.ID - Anggota TNI asal Purbalingga mendapat julukan sebagai bapak matahari.
Selain itu, anggota TNI asal Purbalingga berpangkat Letnan Kolonel Infanteri mengaku terinspirasi oleh Jenderal Sudirman.
Anggota TNI yang mendapat julukan bapak matahari asal Purbalingga ini merupakan Letkol Inf. Wahyo Yuniartoto, S.E., M Tr.
Letkol Inf Wahyo Yuniartoto merupakan perwira menengah TN AD yang saat ini memegang tongkat komando Komandan Kodim 0703 Cilacap.
Dilansir Grid.ID dari laman cilacapkab.go.id, jabatan tersebut diterima Letkol Inf Wahyo Yuniartoto pada 23 November 2018 lalu.
Dengan jabatan baru yang dimilikinya, sang komandan menanggalkan gelar Danyon 14 Grup Kopassus yang pernah disandangnya.
Selain perolehan prestasinya itu, Letkol Inf Wahyo juga mendapat julukan sebagai bapak matahari.
Hal ini seperti yang dibagikan di laman Instagram @teropong.militer, pada (10/6/2019) lalu.
Dari unggahan tersebut, dijelaskan bahwa sosok Letkol Inf Wahyo Yuniartoto merupakan Dandim Cilacap yang berasal dari Purbalingga.
Ia kerap memberikan quote yang mampu membakar semangat para prajuritnya.
Selain itu, ketika berpidato Letkol Inf Wahyo Yuniartoto juga kerap memberi pidato yang memotivasi.
Sikap dan semangatnya itu diakui terinspirasi dari sosok Jenderal Soedirman.
Baca Juga: Mantan Karyawannya Diduga Jadi Pelakor dengan Anggota TNI, Pihak Dealer Motor Beri Klarifikasi
"MENGENAL SOSOK LETKOL WAHYO YUNIARTOTO DANDIM CILACAP
Quotenya selalu membakar semangat dan pidatonya yang sangat memotivasi prajurit itulah Letkol Inf Wahyo Yuniartoto Komandan Kodim Cilacap putra daerah asli Purbalingga kota kelahirannya sang Panglima Besar Jenderal Soedirman," tulis @teropong.militer.
Selain itu, Letkol Inf Wahyo merupakan prajurit yang pernah menempuh pendidikan baret merah dan dikenal cukup militan.
"Sebagai sosok prajurit yang pernah menempuh pendidikan baret merah, pria yang akrab disapa Wahyo ini dimata rekan-rekan seprofesinya dikenal cukup militan untuk ukuran seorang prajurit dan berani dalam mengambil keputusan," lanjut keterangan @teropong.militer.
Ia memiliki keberanian dalam mengambil keputusan yang dianutnya dari sosok Panglima Besar Jenderal Sudirman.
"Ketika ditanya siapa tokoh panutan yang menginspirasi dirinya, pria yang juga dijuluki bapak matahari ini dengan tegas menjawab Soedirman.
Baca Juga: 16 Tahun Bekerja, Anggota TNI Putuskan Pensiun Dini dan Beri Pesan untuk Para Komandan
"Pangsar Soedirman merupakan sosok yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme tinggi. Ilmu leadershipnya juga sangat bagus. Itu yang memotivasi saya" kata Letkol Wahyo dengan nada tegas yang menjadi ciri khasnya.
"Letkol Wahyo juga mengungkapkan pandangannya jika didalam dunia keprajuritan tidak ada istilah keraguan apalagi jika sudah menyangkut sebuah keputusan yang berkaitan dengan tugas pokok.
"Prajurit itu ibarat anak peluru. Sekali melesat pantang untuk berpikir kembali. Itu sebabnya jika sudah sesuai protap saya tidak pernah ragu untuk mengambil keputusan apalagi itu jika sudah menyangkut tugas dan fungsi saya sebagai seorang pimpinan" tegasnya.
Baca Juga: Dikabarkan Sudah Menjadi Istri Ahok, Tampilan Bripda Puput Jadi Sorotan, Cantik Bikin Pangling!
Seperti yang diwartakan GridHot.ID sebelumnya, Jenderal Sudirman yang saat itu menjabat sebagai kolonel memiliki siasat khusus dalam perang Ambarawa.
Siasat yang digunakan dalam perang Ambarawa yaitu, cepat, cerdik, serentak di segala sektor dengan menggunakan taktik dan strategi "Supit Urang."
Dikutip dari kodam14hasanuddin-tniad.mil.id, dalam prakteknya di lapangan, "Supit Urang" adalah gerakan pendobrakan oleh pasukan pemukul dari arah Selatan dan Barat ke arah Timur menuju Semarang.
Baca Juga: Inul Daratista Jadi Sorotan Saat Pesan Satu Kursi Bioskop Hanya untuk Tas Mahal Kesayangannya
Bahkan, untuk mengenang peruangan segenap unsur di Ambarawa dalam melawan sekutuerdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 163 Tahun 1999 dan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/662/XII/1999, ditetapkan tanggal 15 Desember sebagai Hari Juang Kartika yang sebelumnya dinamai Hari Infanteri.
Baca Juga: Bak Bunga Desa, Penampilan Nikita Willy Pakai Sandal Jepit Saat Duduk di Tepi Sawah Curi Perhatian
(*)