Grid.ID – Kejadian tragis menimpa anak seorang petani di desa Karangrejo RT 4 RW 1 Kecamatan Pucakwangi, Pati, Jawa Tengah.
Muhammad Khoirul Muhaimin, bocah 10 tahun mendertia luka bakar serius disekujur tubuhnya.
Bocah tersebut dibakar hidup-hidup oleh temannya sendiri menggunakan spirtus dan pertalite pada Selasa (4/6/2019).
Bocah yang akrab disapa Irul tersebut harus menjalani operasi dan kini kondisinya masih kritis di RSUP Kariadi.
Baca Juga: Coba Cek, Urine yang Berbusa Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya!
Seluruh muka dan sebagian tubuh Khoirul terbakar.
Kejadian bermula ketika Khoirul dsedang bermain bersama teman-temannya.
Ibu Khoirul, Khusna (39), menemukan anaknya pulang ke rumah sudah mengeluh kepanasan.
Bocah itu teriak dan mengeluh kulitnya panas pada Selasa siang.
"Selasa siang sekitar jam dua, dia pulang sudah dengan keadaan terbakar sambil teriak panas."
"Gak betah aku buk, panas," ujar Khusna seperti dilansir dari Tribunjateng.com, Kamis (13/6/2019).
Baca Juga: 5 Tumbuhan Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Mirip Rambutan dan Sering Dijumpai di Indonesia
Khoirul dipanggil pelaku dan bermain kembali dengan seorang temannya lagi.
Korban yang sempat pulang kemudian pergi lagi.
Tepay pukul 14.00 WIB, Khoirul pulang dengan kondisi muka terbakar.
Ayah Khoirul, Masruin lalu membawa sang anak ke Rumah Sakit Bukti Agung Juwana.
Dari sana Khoriul disarankan pihak rumah sakit untuk dirujuk ke RSUD Soewondo Pati.
Karena luka bakar yang diderita sudah semakin parah, Khoirul langsung dirujuk ke RSUP Kariyadi.
Baca Juga: Jangan Salah, Studi Membuktikan Jika Cuaca Bisa Pengaruhi Mood Seseorang
"Saya tidak tahu kenapa seperti itu, katanya dendam."
"Tapi tidak tahu dendam karena apa," lanjut Khusna.
Khoirul mengalami luka bakar cukup parah di bagian wajah dan sebagian dadanya.
Kini bocah berusia 10 tahun itu masih kritis di ruang ICU khusus anak seusai menjalani operasi.
Khusna berharap anaknya bisa sempuh dan kesehatannya kembali semula.
Khoirul mengalami kesulitan biaya pengobatan karena sang ayah hanya bekerja sebagai kuli bangunan dan ibunya sebagai petani.
Baca Juga: Selalu Merasa Kesepian Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan, Begini Cara Mengatasinya!
Masruin menerangkan dirinya kesulitan akan biaya berobat sang anak.
Orangtua pelaku tidak mau membiayai sepenuhnya pengobatan Khoirul.
"Kalau biaya pasti kesulitan. Orangtua pelaku mau membiayai tapi tidak sepenuhnya, dibagi tiga. Tetap saja keluar banyak," terangnya.
Khoirul mesti menjalani oprasi pengangkatan kulit mati dan biaya perawatan yang tidak murah.
Biaya perawatan Khoirul di rumah sakit sudah mencapai Rp 40 juta.
Baca Juga: Mengintip Desa Curdi, Desa Bawah Air yang Hanya Muncul Selama Satu Bulan dalam Setahun
Adapun BPJS untuk Khoirul belum bisa diaktifkan karena keluarga baru saja mendaftarkannya.
Masruin masih bingung mencari biaya pengobatan sang anak.
Dia pun juga masih bingung memikirkan biaya perawatan Khoirul selepas dari rumah sakit.
Kini Masruin berharap bantuan dermawan untuk membantu kesembuhan anaknya.
"Kami jalani ini dulu dengan ikhtiar dan doa. Sekarang sudah dirawat, ini yang bikin lega sebagai orangtua. Kami minta doa juga agar Irul segera sembuh dan pulih serta bisa belajar dan bermain lagi," tutur Masruin. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul “Anak Petani di Pati Dibakar Temannya Sendiri, Derita Luka Serius & Keluarga Kesulitan Biaya Berobat”