Find Us On Social Media :

Suka Selfie Berlebihan, Bisa Terindikasi Kelainan Mental, Ini Penjelasannya

By Aditya Prasanda, Rabu, 3 Januari 2018 | 00:46 WIB

cetak layar

Grid.ID - Tahun 2014, beredar kabar bahwa American Psychiatric Association menetapkan istilah “ selfitis” untuk mengacu pada kelainan mental berupa kegemaran mengambil dan posting selfie secara berlebihan.

Kabar tersebut ternyata cuma hoax belaka. 

Namun, sekelompok peneliti dari Notthingham Trent University dan Thiagarajar School of Management di India rupanya penasaran.

Mereka  ingin mengetahui apakah femomena ini benar-benar ada.

Baru Saja Usai Malam Pergantian Tahun, ABG 17 Tahun Asal Pontianak Dihabisi Pacarnya!

Sebuah studi pun dilakukan dengan melibatkan responden 225 mahasiswa dari kedua kampus.

Hasilnya? Tim peneliti mengklaim bahwa kelainan mental “selfitis” ternyata memang nyata dan bisa dikategorikan.

“Kami nampaknya bisa mengkonfirmasikan keberadaan (selfitis) dan telah membuat ‘Skala Perilaku Selfitis’ pertama di dunia untuk mengevaluasi kondisi subyek,” tutur Dr. Mark Griffiths dari Departement Psikologi Nottingham Trent University.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Telegraph, Senin (1/1/2018), hasil studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Mental Health and Addiction itu membagi “Selfitis” ke dalam tiga tingkatan, tergantung keparahan.

Bekerja Selama 18 Jam Tanpa Henti, Seorang Dokter Meninggal Dunia, Inilah Kata-kata Terakhirnya

Pertama adalah “borderline Selfitis” di mana seseorang mengambil selfie setidaknya sebanyak tiga kali sehari, tapi tak mengunggahnya ke media sosial.

Kedua, “Selfitis akut”, yakni menjepret selfie, juga setidaknya sebanyak tiga kali, kemudian mengunggahnya ke media sosial.