Grid.ID - Sebuah kasus keji dan tak masuk akal baru-baru ini terjadi di Lumajang, Jawa Timur.
Hori (42), warga Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, tega menjadikan istrinya sebagai jaminan saat berhutang kepada Hartono (40).
Tak tanggung-tanggung, Hori menggadaikan istri sahnya ke lelaki lain demi uang sebesar Rp 250 juta.
Namun, perbuatan nekatnya tersebut justru berujung ke masalah yang lebih besar lagi, yakni pembunuhan.
Mirisnya, Hori tak sengaja membunuh saudaranya sendiri, Muhammad Toha (34), lantaran emosi tak mampu bayar utang.
Mengutip Kompas.com, peristiwa mengejutkan ini bermula ketika Hori hendak meminjam uang Hartono, warga Desa Sombo, Lumajang.
Pinjam uang Rp 250 juta, Hori tega menjadikan istri sahnya, R (35) sebagai jaminan utang.
Sayangnya, Hori tak mampu membayar utang sebesar Rp 250 juta itu hingga waktu jatuh tempo.
Tak ingin kehilangan istrinya, Hori bermaksud untuk membayar utang Rp 250 juta dengan sebidang tanah miliknya.
Namun, Hartono menolak jika uang yang dipinjamkannya dibayar dengan sepetak tanah, dan meminta agar Hori membarnya dengan uang tunai.
Walhasil, jawaban Hartono itu membuat kuping Hori panas.
Emosi, akhirnya dia kembali ke Desa Sombo tempat Hartono tinggal, dengan membawa sebilah parang.
Melihat seorang pria yang disangkanya Hartono lewat, Hori langsung tega mengunuskan parang ke tubuh korban.
Gelap mata, Hori tak tahu jika pria yang diserangnya itu bukanlah Hartono, melainkan Muhammad Toha (34), warga Desa Sombo, Kecamatan Gucialit, Lumajang.
Mirisnya, Hori ternyata telah membunuh pria yang masih punya hubungan keluarga dengannya.
"Setelah penyelidikan, ternyata korban (Toha) dengan pelaku (Hori) ini masih memiliki hubungan keluarga," kata Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban, dikutip Grid.ID dari SURYA.
Muhammad Toha, tewas dengan luka parah di tubuhnya, yakni tulang iga kanan di bagian belakang rusuk putus, tulang belikat kiri putus, tulang belikat kanan pecah, juga punggung robek melintang dari atas kanan sampai kiri bawah.
Kejadian pembunuhan ini, langsung menjadi perhatian Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban.
Tak cuma karena kasus pembunuhannya, tapi juga persoalan pelaku yang tega menggadai istri sendiri demi uang.
“Selain kasus pembunuhan, saya juga miris mendengar pengakuan pelaku yang menggadaikan istrinya. Saya akan dalami motif sebenarnya."
"Kalau betul ini terjadi, berarti ada degradasi moral dan permasalahan sosial yang harus kita benahi bersama," pungkas Arsal. (*)