Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Faktanya, wanita akan senang mewarnai kukunya dengan berbagai pilihan warna yang lucu dan menarik.
Namun, tahukan kamu bahwa ada beberapa efek kesehatan yang ditimbulkan dari mewarnai kuku?
Sebuah studi baru-baru ini menemukan, bahwa bahan kimia yang terdapat dalam cat kuku dapat meresap ke aliran darah dalam waktu sekitar dua jam setelah diaplikasikan.
Studi tersebut menguji sampel urin dari sejumlah wanita untuk menguji difenil fosfat yang terbentuk saat tubuh memetabolisme TPHP, yang merupakan toksin kimia.
Dilansir Grid.ID dari boldsky, dalam waktu 10-14 jam setelah pemakaian, kadar serum TPHP pada wanita ditemukan hampir meningkat.
Para ahli juga menunjukkan bahwa bahan kimia ini berkontribusi terhadap ketidaksuburan, kanker hormon seperti payudara, ovarium, dan prostat serta gangguan tiroid, masalah neurologis, diabetes dan obesitas.
Uraian di bawah ini akan menjelaskan bagaimana zat kimia tersebut dapat meresap ke dalam aliran darah dan menyebabkan masalah kesehatan teretentu.
(BACA: Makanan Panas Tak Boleh Dimasukkan ke Kulkas Secara Langsung, Begini Jadinya)
1. TPHP yang terkandung dalam cat kuku memiliki kemampuan untuk diserap ke kutikula di sekitar kuku dan masuk ke kulit.
2. Kuku mengandung endoktrin pengganggu.
3. Karena itu, tubuh menjadi lebih rentan menyerap relativitas kimia lebih cepat setelah cat kuku diaplikasikan.
4. Bahan kimia ini juga masuk ke aliran darah setelah terhirup atau dicerna.
5. Pada beberapa cat kuku, bahan kimia ini mungkin bukan bahan yang diperlukan.
(BACA: Kembali di Ciduk Polisi Karena Narkoba, Jennifer Dunn: Baru Dua Kali...)
6. Terkadang, zat tersebut berfungsi sebagai plasticizer yang membantu meningkatkan fungsi cat kuku dan daya tahan penyimpanan.
7. Beberapa bahan kimia lain yang terkandung dalam cat kuku tertentu adalah formaldehida, dibutil flalat dan toluena.
8. Bahan kimia ini bisa menimbulkan banyak masalah, mulai dari penyakit pernapasan, masalah pencernan serta kantuk dan sakit kepala.
Beberapa masalah kesehatan tersebut disebabkan oleh penggunaan cat kuku yang berlebihan. (*)