Grid.ID - Sosok Mayangsari memang kerap menyita perhatian khalayak.
Apalagi setelah dirinya dipersunting anak keluarga Cendana, Bambang Trihatmodjo pada tahun 2011.
Kehidupan penyanyi yang akrab dengan lagu Tiada Lagi ini pun tak ayal menjadi sorotan orang-orang.
Dari pernikahannya, Mayangsari dikaruniai satu orang anak bernama Khirani Siti Hartina Trihatmodjo.
Meski kehidupan pribadinya banyak dibahas orang, belum banyak yang tahu kalau orang tua Mayangsari bukanlah ayah dan ibu biasa.
Ya, ayah Mayangsari adalah seorang dalang kondang dari Purwokerto bernama Ki Dalang Sugito Purbocarito.
Sedang sang ibu adalah seorang pesinden bernama Larasatun atau yang akrab disebut Nyai Woro Cengkir Gading.
Dari dua sosok inilah darah seni mengalir dalam diri seorang Mayangsari.
Sayangnya, sekitar 3 tahun yang lalu sang ayah, Ki Dalang Sugito Purbocarito harus meninggalkan Mayangsari selamanya.
Ayah Mayangsari meninggal dunia tepatnya pada tanggal 10 September 2016.
Meski sang ayah telah tiada, Mayangsari tak mau melupakan budaya yang telah dikenalkan sang ayah.
Hal ini terlihat saat Mayangsari menggelar peringatan 1000 hari meninggalnya Ki Dalang Sugito Purbocarito.
Dilansir dari Instagram Mayangsari, Jumat (14/06/2019), sang penyanyi nampak mengunggah potret mendiang sang ayah.
Di bawahnya, Mayangsari juga menuliskan caption foto yang cukup panjang.
"Almarhum 'Bapakku dalam Kenangan... Beliau dgn segala kelebihan&kekurangannya adalah sosok Bapak yg berkepribadian tenang,tegas,penyayang,sabar,santun jg lembut hatinya... Banyak ajaran kehidupan luarbiasa yg beliau ajarkan untuk Anak Cucu Buyut nya.. Ajaran prinsip yg beliau ajarkan yg tidak akan pernah kulupakan..
# Yg Benar tidak mungkin Salah,Yg Salah tidak mungkin benar di mata Allah.. # Selalu berSyukur,Nerimo kahanan,tetap berbuat baik kepada siapapun,sepahit apapun jgn ucapkan tp cukup berikan senyum terbaik... Masya allah..merasa beruntung memiliki figur Bapak spt beliau.
1000 hari Almarhum Bapak Soegito Purbo Carito semalam kami peringati dgn acara Sholat Isya berjamaah di lanjutkanTahlil dan di tutup dgn Pagelaran Wayang Kulit oleh Bpk Dalang "Ki Mantep Sudarsono. Tenang d Surga nggeh Bapakku sayang..We Always Love You..Al fatehah," tulis Mayangsari
Mayangsari menuliskan bagaimana sosok s ang ayah memberinya berbagai pelajaran dalam menjalani kehidupan.
Sebagai tanda terima kasihnya pada sang ayah, di hari itu Mayangsari menggelar pengajian yang diisi dengan doa dan tahlil.
Tak hanya pengajian, ia juga menggelar pagelaran wayang kulit untuk mengenang sang ayah yang berprofesi sebagai seorang dalang.
(*)