Find Us On Social Media :

Akal Bulus Prada DP Pelaku Mutilasi Vera Oktaria agar Lolos dari Kejaran TNI dan Polisi, Sembunyi di Padepokan Banten

By Agil Hari Santoso, Jumat, 14 Juni 2019 | 13:55 WIB

Akal Bulus Prada DP Pelaku Mutilasi Vera Oktaria agar Lolos dari Kejaran TNI dan Polisi, Sembunyi di Padepokan Banten

Grid.ID - Kisah pelarian Prada DP, pelaku mutilasi kasir Indomaret bernama Vera Oktaria akhirnya terlah terhenti.

Prada DP, pelaku mutilasi Vera Oktaria ditangkap di Serang, Banten, pada Kamis (13/6/2019).

Prada DP ditangkap usai menjadi buronan TNI dan polisi sejak 10 Mei 2019 lalu.

Baca Juga: Terungkap Alasan Keluarga Prada DP, Terduga Pelaku Mutilasi Kasir Indomaret Belum Kunjungi Rumah Korban yang hanya Berjarak 200 Meter

Dalam kurun waktu sebulan itu, Prada DP seakan lenyap dari muka bumi.

Sepandai-pandainya Prada DP bersembunyi, jejaknya pun bisa terhendus oleh petugas polisi dan TNI.

Mengutip Kompas.com, Kapendam II Sriwijaya mengatakan bahwa penangkapan ini berhasil karena pihaknya berhasil mendeteksi jejak komunikasi Prada DP dengan keluarganya.

"Kita tracking sampai ada beberapa komunikasi dengan bibinya. Setelah itu dikembangkan dan dijemput, ini langkah-langkah petugas Den Intel Kodam II Sriwijaya dalam mengungkap kasus," kata Djohan, Jumat (14/6/2019).

Baca Juga: Cara TNI Buru Prada DP Terduga Pelaku Mutilasi Kasir Indomaret, Persempit Ruang Gerak hingga Terjunkan Tim Khusus

Baca Juga: Lihat Gaya Santai Syahrini Saat di Hotel Mewah New Zealand Sambil Pakai Sepatu Branded Seharga Rp 29 Juta

Bermula dari jejak komunikasi itu, ditemukan titik terang keberadaan Prada DP selama sebulan lebih buron.

Ternyata, Prada DP bersembunyi di Padepokan Monghiang yang berlokasi di Serang, Banten.

Akal bulus Prada DP gunakan padepokan sebagai tempat persembunyian ini tak sengaja muncul saat tengah kabur dari Penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin ke Lampung.

Baca Juga: Beredar Kabar Prada DP, Terduga Pelaku Mutilasi Vera Oktaria Tertangkap, Keluarga Korban Ungkap Fakta Sebenarnya!

Baca Juga: Gaya Menggemaskan Bunga Zainal Pakai Topi Transparan Saat Liburan ke Bali dengan Sang Suami Pria India Tajir

"Di tengah perjalanan, dia (Prada DP) sempat berbincang dengan penumpang di sebelahnya dan mengatakan kalau ingin mempelajari agama lebih mendalam," ungkap Djohan.

Mengaku ingin belajar agama, Prada DP lantas dianjurkan oleh sesama penumpang bus agar pergi ke padepokan di Banten.

Mendapatkan ide bersembunyi, berangkatlah Prada DP ke Banten.

"Tanggal 10 tiba di Padepokan dan bertemu dengan pengurusnya. Dia tidak mengaku sebagai TNI dan hanya bilang ingin mendalami ilmu agama," lanjut Djohan.

Baca Juga: Dikabarkan Telah Tertangkap, Prada DP Nyatanya Masih Buron, Keluarga Vera Oktaria Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Harus Dibayar Nyawa!

Sang pemimpin padepokan, Abuya Haji Sar'i , tak tahu jika Prada DP adalah seorang buronan.

"Pemimpin padepokan tersebut tak tahu kalau orang itu selama ini kita cari-cari," imbuhnya.

Kabar tertangkapnya Prada DP pun sudah lebih dulu sampai ke keluarga korban, Vera Oktaria.

Baca Juga: Dikenal Ringan Tangan, Prada DP Kerap Kasar dan Diduga Mutilasi Vera Oktaria hingga Pernah Lakukan Kekerasan pada Teman Sekolah

Ibunda Vera Oktaria, Tini, tidak terima dengan perlakuan Prada DP kepada putrinya.

"Saya menginginkan tersangka dihukum setimpal dengan perbuatannya, minimal nyawa dibalas nyawa," ucapnya, dikutip Grid.ID dari Tribun Sumsel.

Tak cuma emosi dengan tindakan keji Prada DP, namun juga keputusannya untuk kabur cukup membuat geram keluarga korban.

Baca Juga: Bak Princess, Tampilan Terbaru Putri Presiden Kahiyang Ayu Jadi Sorotan, Netizen: Mirip Raisa!

"Memang sangat sadis cara dia membunuh anak saya ditambah lagi dia melarikan diri membuat keluarga geram," ungkap Tini.

Tetapi keluarga mempercayakan semuanya dengan pihak yang berwajib.

"Insya allah kami percayakan dengan pihak berwajib apapun hukuman yang pantas diterima Prada DP," pungkas Tini.

Baca Juga: Prada DP Bohong? Pelaku Mutilasi Kasir Indomaret Akui Vera Oktaria Minta Dinikahi Karena Hamil 2 Bulan, Polisi Justru Tak Temukan Tanda Kehamilan di Tubuh Korban

(*)