Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid. ID- Taylor Swift baru saja merilis single terbarunya yang berjudul You Need to Calm Down pada Jumat (14/6/2019).
Para penggemar yakin lagu You Need to Calm Down adalah untuk menyindir Presiden Donald Trump.
Apalagi, lagu You Need to Calm Down dirilis bertepatan dengan hari ulang tahun Donald Trump.
Baca Juga: Taylor Swift Disebut Biang Keladi Instagram Down, Begini Jawaban Manajer Publisisnya
Mengutip Cosmopolitan, Jumat (14/6/2019), You Need to Calm Down disebut-sebut sebagai lagu dukungan buat komunitas LGBTQ.
Hal itu terlihat dari beberapa lirik lagu ini.
"You are somebody that we don’t know."
"But you’re coming at my friends like a missile."
"Why are you mad? When you could be GLAAD," begitulah potongan lirik lagu You Need to Calm Down.
Baca Juga: Berjudul Lover, Album Baru Taylor Swift akan Kental Nuansa Romantis
Kata GLAAD diduga berasal dari nama sebuah organisasi aliansi gay dan lesbian.
Tidak hanya itu, Taylor Swift juga secara terang-terangnya mencantumkan kata Gay dalam liriknya.
"Cause shade never made anybody less gay."
Para pengemar pun riuh membicarakan lagu tersebut di media sosial.
Baca Juga: Unggah Foto Sepiring Kue dengan Emoji Hati, Katy Perry Isyaratkan Diajak Taylor Swift Kolaborasi?
"Tunggu, Taylor Swift sungguh rilis anthem yang melawan kebijakan Donald Trump di hari ulang tahunnya," cuit pemilik akun Twitter @girlandvodka.
"YouNeedToCalmDown adalah tentang Donald Trump," imbuh netizen berakun @carolinekorinek.
"Apakah Taylor Swift baru saja merilis single sindiran buat Donald Trump," tanya akun @natalie_kunce.
Baca Juga: Taylor Swift Bercerita Pernah Alami Dua Kali Kecelakaan Mobil Bersama Jurnalis Rolling Stone
Sebelum lagu ini dirilis, Taylor Swift memang sempat mengirimkan surat kepada seorang senator di Tennessee.
Di surat itu, Taylor Swift mengaku menentang sikap Donald Trump soal kebijakan hak LGBTQ.
"Saya pribadi menolak sikap presiden. Pemerintahannya 'mendukung perlakuan yang sama untuk semua,'"
"Tetapi Undang-Undang Kesetaraan saat ini dipenuhi dengan pil-pil racun yang berpotensi merusak hak orangtua dan hati nurani '," tulisnya dikutip dari Skynews, Jumat (14/6/2019). (*)