Grid.ID - Baru-baru ini ramai kasus suami gadai istri di Lumajang, Jawa Timur.
Hori (42) warga Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, tega menggadaikan istrinya sendiri demi sejumlah uang.
Hori menjadikan istri sahnya, Lasmi (34), sebagai jaminan agar bisa berhutang ke Hartono (40), warga Desa Sombo, Luimajang.
Tak tanggung-tanggung, Hori mendapat pinjaman uang sebesar Rp 250 juta dari hasil 'gadai' istrinya itu.
Perbuatan tak wajar Hori tak sampai disitu saja.
Ketika utangnya sudah jatuh tempo, Hori tak mampu membayar uang Rp 250 juta itu.
Tak mau kehilangan istrinya, Hori mencoba menawarkan sebidang tanah kepada Hartono sebagai pembayaran hutang, namun ditolak.
Emosi, akhirnya dia kembali ke Desa Sombo tempat Hartono tinggal, dengan membawa sebilah parang.
Karena gelap mata, Hori tak tahu jika orang yang dibacoknya bukan Hartono, melainkan kerabatnya sendiri, Muhammad Toha (34).
"Bahkan ternyata korban (Toha) dengan pelaku (Hori) ini masih memiliki hubungan keluarga," ujar AKBP M Arsal Sahban, Kamis (13/6/2019), dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Baca Juga: Viral Pernikahan Siswi SMP dengan Bapak 41 Tahun, Ternyata Kenalan di Facebook Baru 3 Bulan!
Untuk menyelidiki kasus tak wajar ini, Polres Lumajang periksa pemberi utang, Hartono, beserta istri Hori, Lasmi.
Mengutip laporan Surya.co.id, Lasmi mengaku jika rumah tangganya dengan pelaku sudah retak sebelum ia digadaikan demi hutang.
Lasmi mengatakan jika Hori tak pernah memberikan nafkah yang cukup.
Lasmi juga mengaku sering disiksa Hori, bahkan pernah dianiaya menggunakan sabit.
Hori juga disebut tak pernah membiayai kehidupan anaknya hingga sekarang.
Tak berhenti sampai disitu, Lasmi membuat pengakuan megejutkan lain.
Hori ternyata pernah menjual anaknya yang masih berusia 10 bulan demi uang sejumlah Rp 500 ribu.
Pengakuan mengejutkan Lasmi ini membuat Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban mencium adanya kemungkinan perdagangan manusia.
"Sesuai keterangan saksi, yang merupakan istri tersangka, ternyata ada kemungkinan terjadinya human trafficking yang terjadi pada anak kandung mereka."
"Saya bersama Tim Cobra akan terus mengurai benang merah kasus ini,” tegas Arsal. (*)