Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Marlazia Jones-Mattox sangat antusias dengan kelahiran anak pertamanya.
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu diperkirakan lahir pada awal Februari.
Marlazia baru saja mengunggah di Facebook tulisan, "35 minggu" dengan emoji bayi.
Pada tahun 2017, Marlazia yang berusia 21 tahun, lulus dari sekolah menengah atas.
(BACA: Ikuti 5 Tips Memilih Sepatu yang Nyaman Untuk Ibu Hamil Ini Agar Penampilanmu Tetap Stylish)
Tahun ini, dia merencanakan untuk kuliah keperawatan.
Dilansir Grid.ID dari The Dispatch, sehari setelah tahun baru, rencana tersebut hancur saat Marlazia terbunuh karena tembakan ke perutnya.
Ia diduga dibunuh oleh penyusup di sebuah rumah di puncak bukit di mana dia tinggal dengan pacarnya, Keith Brian Williams III.
Keith yang berusia 23 tahun, juga terbunuh dalam insiden tersebut.
Beruntung, dokter dapat menyelamatkan bayi laki-laki yang dikandung Marlazia.
Bayi tersebut diselamatkan melalui sebuah operasi caesar darurat.
(BACA: Lakukan Praktek USG Kepada Ibu Hamil Secara Ilegal Di Mobil, Sepasang Saudara Dibekuk Polisi)
Marlazia dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Mount Carmel West pada pukul 12.15 pagi hari Selasa, 2/1/2018.
Ajaibnya, bayi itu tidak terluka saat peluru merobek perut ibunya, kata polisi Columbus.
Walau demikian bayi tersebut tetap dalam kondisi kritis di rumah sakit Nationwide Children's Hospital.
Seorang remaja laki-laki juga tertembak dalam insiden di rumah tersebut.
Ia tetap dalam kondisi sangat kritis di rumah sakit Mount Carmel West.
Tidak ada informasi lebih lanjut dari polisi tentang siapa remaja pria tersebut.
(BACA: Jatuh Ke Perlintasan Kereta Api, Seorang Ibu Hamil 1 Meter Lagi Terjilat Kematian)
Ketiganya tertembak pukul 11:43 malam pada Senin 1/1/2018.
Kejadian tersebut terjadi di rumah di 670 S. Hague Ave., dua blok di sebelah selatan Sullivant Avenue, Columbus, Ohio.
Polisi yakin penembakan tersebut terjadi saat perampokan.
Tidak ada tersangka yang telah diidentifikasi.
Namun begitu, Ibunda Marlazia, Yvonda Jones mengatakan bahwa dia merasa lega karena cucunya selamat.
"Saya merasa lega setelah dokter mengatakan kepada saya bahwa mereka telah menyelamatkan cucu saya, karena saya memilikinya," kata Yvonda.
"Aku masih memilikinya. Aku masih memilikinya," lanjut Yvonda.(*)