Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Menjadi seorang netizen ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Pernyataan macam ini makin berlaku bila kamu memiliki sebuah akun di Facebook.
Dikutip wartawan Grid.ID dari The Intercept, pada September 2016 perwakilan Facebook bertemu dengan Pemerintah Israel.
Pertemuan ini setidaknya bertujuan untuk menentukan akun Facebook orang Palestina mana yang harus dihapus.
(Baca juga: Panggil Aku Ahed Tamimi, Simbol Perlawanan Kids Jaman Now Palestina, Gigit dan Ajak Ribut Pasukan Israel)
Tindakan ini rencananya akan berlindung di bawah alasan bahwa akun yang jadi target telah melakukan tindakan 'menghasut'.
Pertemuan ini diminta dan dipimpin oleh Menteri Kehakiman Israel, Ayelet Shaked.
Facebook diancam bahwa kegagalannya untuk secara sukarela mematuhi perintah Israel akan mengakibatkan berlakuknya Undang-Undang (UU) yang mengharuskan perusahaan milik Mark Zuckerberg menjadi patuh.
Setelah pertemuan, Facebook melakukan berbagai penyensoran terhadap sejumlah orang Palestina yang memprotes aksi pendudukan Israel yang sudah berlangsung selama puluhan tahun dan tentunya ilegal.
(Baca juga: Kisah Nestapa Orang Maya, Air Mata Bercampur Derasnya Sungai, Guatemala Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem)
Orang-orang yang jadi target ditentukan oleh pejabat Israel.