Find Us On Social Media :

Budidaya Ikan Dewa Bisa Untung Besar, Capai Harga Hingga Rp 1 Juta Perkilogram Jelang Imlek

By None, Minggu, 16 Juni 2019 | 11:47 WIB

Budidaya Ikan Dewa Bisa Untung Besar, Capai Harga Hingga Rp 1 Juta Perkilogram Jelang Imlek

Grid.ID – Bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, mungkin masih asing mendengar nama ikan dewa.

Jenis ikan air tawar ini merupakan ikan khas Indonesia yang sulit sekali dijumpai di negara lain.

Namun siapa sangka, jika ikan yang kerap disebut ikan tambra ini punya nilai istimewa di pasaran.

Bagi warga keturunan Tionghoa, ikan dewa tidak hanya selesai di atas meja makan.

Baca Juga: Jangan Coba-Coba Minum Susu dengan Makan 4 Jenis Makanan ini, Bisa Berbahaya!

Ikan ini menjadi simbol hoki dan panjang umur.

Maka dari itu, ikan dewa biasa ditemui dalam acara keluarga, perayaan hari besar maupun acara adat etnis Tionghoa.

Termasuk juga dalam perayaan Imlek yang acap kali menjadi menu santapan wajib di meja makan. Tak hanya bagi etnis Tionghoa, ikan dewa juga punya peran penting bagi adat Batak.

Ikan ini sering disajikan dalam beberapa acara adat.

Baca Juga: Mudah! Begini Mengakali Agar Kuota Data Instagram Nggak Boros

Harga olahan ikan dewa yang dipatok untuk makanan di acara adat tersebut juga cukup tinggi.

Tak cuma itu, beberapa daerah lain yang ada di Indonesia juga menaruh rasa hormat terhadap ikan ini. Ambil contoh di wilayah Kuningan, Jawa Barat.

Ikan ini menjadi ikan yang dikeramatkan warga sekitar. Begitu juga dengan masyarakat di wilayah Lubuk Larangan, Sumatra Barat.

Warga di daerah tersebut juga memberi nilai lebih ikan tersebut yang hanya boleh ditangkap dan dimakan satu tahun sekali saat perayaan Maulud Nabi Muhammad.

Baca Juga: Bikin Perjalanan Jadi Kacau, Jangan Lakukan 8 Hal ini Jika Sedang Traveling dengan Teman

Melihat potensi bisnis dan nilai lebih dari ikan dewa tersebut, banyak pihak mulai membudidayakan ikan tersebut.

Terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Salah satu pembudidaya adalah Himawan, asal Desa Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.

Ia akui permintaan ikan dewa selalu meningkat dari waktu ke waktu. "Apalagi saat Imlek, lonjakannya bisa dua kali sampai tiga kali lipat.

Biasanya sebulan sebelum Imlek, pesanan sudah banyak," katanya. Tak hanya permintaannya yang meningkat, Himawan mengatakan, harga ikan dewa menjelang perayaan Imlek juga melambung tinggi.

Baca Juga: Potong Tangannya Sendiri Hingga Minum Darah Penyu, ini Kisah Manusia Bertahan Hidup Paling Mengerikan

Ia menyebut, harga satu kilogram (kg) ikan dewa bisa mencapai Rp 700.000–Rp 1 juta.

"Kalau hari-hari biasa, harganya sekitar Rp 150.000–Rp 250.000 per kilo. Mendekati Imlek bisa jadi mahal karena barangnya juga susah," tuturnya.

Kebanjiran permintaan ikan dewa menjelang Imlek juga diakui Urip Hartoyo, pembudidaya ikan dewa asal Desa Karang Tengah, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah.

Dua minggu menjelang Imlek, biasanya pesanan sudah mulai berdatangan.

Permintaan bukan hanya datang dari warga lokal, ia juga menerima banyak pesanan dari masyarakat luar daerah seperti Jakarta, Bandung hingga Surabaya.

Baca Juga: Berdagang Beras Hingga Capai Posisi Ketua DPR RI, Begini Kisah Hidup Setya Novanto yang Berakhir di Lapas Teroris Gunung Sindur

Baik Himawan maupun Urip mengaku bisa menjual minimal satu kuintal ikan dewa ke berbagai daerah menjelang Imlek.

"Hari biasa, penjualan rata-rata 20 kg–30 kilogram," ujar Urip yang menyebut pesanan hari biasa untuk ragam acara adat.

Istimewa Ikan dewa punya beberapa nama lain, seperti ikan tor soro dan ikan kancra. Bahkan, berjulukan salmon van java.

Di dunia internasional, ikan ini beken dengan sebutan masheer. Sesuai namanya, ikan air tawar ini punya keistimewaan.

Baca Juga: Lama Tak Muncul di TV, Begini Kabar Personil Grup Band Kuburan: Buka Warteg demi Sambung Hidup

Kerap kali, ikan dewa menjadi hidangan spesial di acara adat atau Tahun Baru China alias Imlek.

Sedang pada zaman dahulu, ikan dewa dipercaya menjadi sajian khusus bagi para raja dan bangsawan. Memang kalau diperhatikan betul, bentuk ikan dewa mirip sama ikan mas.

Namun, sisiknya lebih besar. Dan, kandungan gizinya juga diklaim lebih tinggi. Rata-rata satu ekor ikan dewa punya bobot 3 kg sampai 4 kg.

"Tekstur dagingnya lembut, lebih lembut dari ikan mas, jadi enak dikonsumsi," ujar Urip. Dagingnya juga memiliki kandungan albumin yang bisa mengembalikan sel-sel di dalam tubuh.

Dengan klaim khasiat tersebut, tak heran ikan dewa dibanderol dengan harga tinggi. Saat perayaan Imlek, harganya bisa tembus Rp 1 juta per kilo.

Baca Juga: Hati-Hati! Pria ini Nyaris Mati Usai Tertusuk Buntut Udang Saat Membersihkannya

Karena itu, banyak yang membudidayakan ikan ini. Bagi yang tertarik membudidayakan ikan dewa, Urip bilang, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan.

Yakni, saat proses pemijahan, pemberian pakan, dan kebersihan air kolam. Proses pemijahan ikan dewa menggunakan substrat atau wadah untuk menyimpan telur ikan berupa bebatuan kerikil berpasir.

Ada tiga langkah pemijahan, yaitu dengan cara alami, semi buatan, dan buatan.

Untuk pemijahan alami, dengan memasukkan indukan yang sudah matang telurnya. Ini bisa tampak dari perut ikan dewa yang membesar. Saat perut diurut, telurnya akan keluar.

Baca Juga: Berlibur ke Norwegia, Perubahan Bentuk Tubuh Puput Nastiti Devi Jadi Sorotan, Hamil?

"Indukan ini minimal panjang 60 cm, bobot 1 kg, dan butuh pemeliharaan minimal tiga tahun," beber Urip. Urusan perawatan dan pemberian pakan, Himawan menjelaskan, ikan dewa memiliki jenis makanan yang berbeda dengan ikan air tawar lainnya.

Untuk ikan yang baru menetas hingga 10 hari pertama wajib mengonsumsi kuning telur ayam.

Lantas, saat ikan berusia 15 hari sampai berukuran 2 cm, pakan harus diganti. Biasanya, berupa cacing sutra.

Setelah ikan mencapai panjang 5 cm, pakan bisa menggunakan pelet jenis Ps 500 atau Ps 1000.

Baca Juga: Bernilai Rp 50 Miliar, Polisi Temukan Perkebunan Ganja dalam Gedung di Tengah Kota

"Sedangkan bagi ikan dewa untuk konsumsi, diberi pakan yang tinggi protein secara intensif," imbuh Himawan. Untuk merawat ikan dewa, mulai dari telur hingga siap konsumsi, butuh waktu satu tahun sampai satu setengah tahun. Bobotnya sekitar 1 kg–4 kg. Yang bikin mahal kandungan gizinya, ada albumin, dan ikan ini mulai langka," kata Urip.

Kondisi air dalam kolam ikan dewa juga harus bersih, biar penyakit tidak mudah menyebar.

Makanya, Himawan membersihkan kolam secara rutin setiap tiga hari, demi menjaga kebersihan.

"Ini ikan bersih, mereka tidak bisa hidup di dalam kolam dengan air keruh.

Tidak akan bertahan lama dan pasti mati,” katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul “Untung dahsyat dari budidaya ikan dewa”