Find Us On Social Media :

Bak Pertanda, Rekan Korban Kecelakaan Maut Tol Cipali, Daryono Sempat Rasakan Keanehan Saat Korban Mendadak Ingin Mudik

By Maria Andriana Oky, Selasa, 18 Juni 2019 | 11:26 WIB

Kecelakaan maut Tol Cipali

Grid.ID - Senin (17/6/2019) dini hari, kecelekaan maut terjadi kembali di Tol Cikampek Palimanan (Cipali) KM 150.

Diketahui sebanyak 12 orang tewas dalam kecelakaan maut Tol Cipali ini.

45 orang lainnya dikabarkan luka-luka dalam kecelakaan Tol Cipali yang terjadi kemarin.

Salah satu korban kecelakaan yang tewas dalam kecelakaan maut tol Cipali adalah Daryono (70).

Baca Juga: Mengaku Diancam hingga Nekat Serang Sopir, Penumpang Bus di Kecelakaan Maut Tol Cipali Akan Diperiksa Kejiwaannya

Diketahui Daryono telah menetap di Jakarta sejak tahun 1965.

Diberitakan Kompas.com diungkapkan Daryono awalnya tak berencana untuk mudik ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.

Awalnya, Daryono dan keluarganya berencana untuk merayakan lebaran di Jakarta, akan tetapi secara tiba-tiba Daryono mengubah rencananya tersebut.

Daryono memutuskan untuk mudik bersama istri dan satu orang anaknya pulang ke Tegal pada hari keenam setelah lebaran.

Baca Juga: Terjadi Kecelakaan di KM 150 Tol Cipali, Tewaskan 12 Orang!

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang rekan Daryono, yang bernama Suhandi.

"Awalnya enggak pulang bilang ke kami semua, tetapi tiba-tiba kok jadi," ucap Suhandi seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: 4 Fakta Kecelakaan Maut Tol Cipali yang Tewaskan 12 Orang, Penumpang Serang Sopir Bus karena Merasa Akan Dibunuh Usai Dengar Percakapan Telepon!

Daryono pun akhirnya berangkat dengan beberapa anggota keluarga dan kerabat lainnya.

"Jadi yang satu mobil Innova kecelakaan itu memang semua saudara. Ada yang tinggal di Johar Baru sini sama Kemayoran," jelas Suhandi lanjut.

Tak hanya perubahan rencana Daryono yang dirasa aneh, Suhandi pun mengungkapkan keanehan lainnya.

Hal lain yang dirasa cukup aneh oleh para keluarga dan kerabat adalah ketika Suhandi, sang istri Choriyah, dan empat orang lainnya berangkat malam dari Tegal menuju Jakarta.

Baca Juga: Misteri Batu Bleneng di Tol Cipali KM 181-182 : Dikabarkan Makan Korban Jiwa Saat Akan Dipindah sampai Mitos Sumbat Mata Air Raksasa

Padahal, menurut Suhandi, para korban biasanya memilih berangkat pagi atau siang hari.

"Seumur-umur baru pernah bapak dan yang lainnya balik dari Tegal berangkatnya malam. Biasanya selalu pagi kalau enggak siang," ujar Suhandi dengan mata berkaca-kaca.

Dari keenam penumpang Innova, tiga diantaranya yakni Daryono, Uki, dan Muamar meninggal dunia.

Sementara itu, tiga lainnya yaitu Choriyah, Widi, dan Lesli masih dirawat di rumah sakit akibat menderita luka-luka.

Baca Juga: Info Mudik 2019: Deretan Kuliner Lezat di Exit Tol Cipali, Alternatif Lain Jika Rest Area Penuh Saat Mudik!

Kembali mengutip dari Kompas.com, kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipali ini dikarenakan adanya pengambilalihan secara paksa pada kemudi bus.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, pihak kepolisian telah meminta keterangan sejumlah saksi dan korban kecelakaan beruntun itu.

Winda, saksi mata, mengaku ia melihat seorang penumpang berusaha mengambil ponsel sopir dan mencoba merebut setir yang dikendalikan sopir sehingga terjadi perdebatan.

Baca Juga: Fotonya Viral, Begini Kisah Bripa Wawan, Polisi yang Tertidur Setelah Bertugas di Tol Cipali

Peristiwa itu menyebabkan kendaraan oleng ke kanan. Akibatnya bus masuk median, lalu menyeberang ke jalur B, sehingga menabrak mobil Innova yang dikendarai oleh Daryono.

Sebanyak 12 orang tewas dalam kecelakaan ini.

Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah Bus Safari (sebelumnya disebutkan Bus Safari Dharma Raya) nomor polisi H 1469 CB, Mitsubishi Xpander nomor polisi B 8137 PI, Toyota Innova nomor polisi B 168 DIL, dan truk Mitsubishi R 1436 ZA. (*)