Lalu sejumlah remaja menampakkan diri untuk menghadapi gerombolan pasukan berseragam lengkap.
(Baca juga: Akun dan Konten Palsu Sengaja Diciptakan, Hacker Muda Ungkap Operasi Intelijen di Dunia Digital)
Siang dan malam, "Pasukan pendudukan telah menyerang Desa Deir Nitham dan Nabi Saleh."
"Mereka masuk, membuat amarah penduduk."
"Rumah kami diserang pada malam hari dan melemparkan sejumlah bom ke jalan."
"Ini adalah kenyataan kami setiap hari," ungkap Firas.
(Baca juga: Intip Keseruan Desta Berlibur di Finlandia Yuk!)
"Kami tidak bisa terus-terusan menonton keadaan ini."
"Tidak ada yang mendengarkan kami."
"Tidak ada yang merasakan sakit yang kami alami."
"Dunia hanya diam-diam menonton."
(Baca juga: Faisal Harris Tegaskan Tak Mau Lagi Disangkut-pautkan dengan Jennifer Dunn)
Sejak 6 Desember 2017, sudah ada 16 warga Palestina yang terbunuh.
Sebagian besar tewas selama demonstrasi menentang keputusan Amerika Serikat (AS), meyatakan Yerusalem sebagai ibukota baru negara Israel.
Pembunuhan Musab yang tidak terkait dengan demonstrasi, membuat dirinya menjadi orang Palestina pertama yang ditembak mati pasukan Israel di tahun 2018.(*)