Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Kamu dan teman-teman mungkin baru saja merayakan tahun baru 2018.
Bersuka cita, melihat kembang api, dan memanjatkan sejumlah resolusi.
Namun, tahukan kamu.
Baru memasuki tahun 2018, seorang remaja Palestina resmi dihabisi oleh Israel.
(Baca juga: Bocah Kecil Ini Tertabrak Kemudian Tergilas Mobil, Namun Tak Disangka Ia Masih Bangun dan Berlari, Lihat Videonya)
Dikutip wartawan Grid.ID dari Al Jazeera, pasukan Israel telah menembak mati seorang remaja Palestina di pinggiran utara Kota Ramalah, Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi remaja laki-laki tersebut berusia 17 tahun.
Namanya Musab Firas al-Tamimi dari Desa Deir Nitham.
Penembakan terjadi hari rabu (3/1/2018).
(Baca juga: Kocak, Foto Ini Bikin Netizen Ngakak, Tebak Kenapa!)
Begini penjelasan Maria Aqraa, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, kepada Al Jazeera.
"Dia meninggal tidak lama setelah pasukan pendudukan menembakkan peluru ke lehernya."
"Dia dipindahkan ke rumah sakit di Ramallah dan meinggal beberapa menit kemudian."
Musab ditembak saat terjadi konfrontasi dengan pasukan Israel.
(Baca juga: Selalu Mengeluh Sakit Perut Selama Berminggu-minggu, Dokter Temukan Benda Kecil Ini di Usus Seorang Wanita Tua)
Dikutip wartawan Grid.ID dari Times Of Israel, pasukan Israel mengatakan bahwa Musab, "Tampaknya memegang pistol."
Akan tetapi, "Tidak segera dikonfirmasi apakah benar Musab mempersenjatai diri saat penembakan tersebut."
Seorang juru bicara balatentara mengungkap bahwa pembunuhan Musab sedang diselidiki.
Musab sendiri masih bagian dari keluarga Tamimi yang tinggal di Desa Nabi Saleh.
(Baca juga: Puluhan Keluarga Korban Pembunuhan Mengamuk di Persidangan, Pelaku: Dia Tikam Saya Lebih Dulu!)
Ahed Tamimi yang ditangkap pada 19 Desember 2017 masih bersaudara dengan Musab.
Firas, ayah Musab, menyebut bahwa pasukan Israel telah memprovokasi penduduk selama berbulan-bulan.
Sebelum Musab mangkat, pasukan Israel menggerebek Desa Deir Nitham sekitar jam 8 pagi di hari rabu (3/1/2018).
Lalu sejumlah remaja menampakkan diri untuk menghadapi gerombolan pasukan berseragam lengkap.
(Baca juga: Akun dan Konten Palsu Sengaja Diciptakan, Hacker Muda Ungkap Operasi Intelijen di Dunia Digital)
Siang dan malam, "Pasukan pendudukan telah menyerang Desa Deir Nitham dan Nabi Saleh."
"Mereka masuk, membuat amarah penduduk."
"Rumah kami diserang pada malam hari dan melemparkan sejumlah bom ke jalan."
"Ini adalah kenyataan kami setiap hari," ungkap Firas.
(Baca juga: Intip Keseruan Desta Berlibur di Finlandia Yuk!)
"Kami tidak bisa terus-terusan menonton keadaan ini."
"Tidak ada yang mendengarkan kami."
"Tidak ada yang merasakan sakit yang kami alami."
"Dunia hanya diam-diam menonton."
(Baca juga: Faisal Harris Tegaskan Tak Mau Lagi Disangkut-pautkan dengan Jennifer Dunn)
Sejak 6 Desember 2017, sudah ada 16 warga Palestina yang terbunuh.
Sebagian besar tewas selama demonstrasi menentang keputusan Amerika Serikat (AS), meyatakan Yerusalem sebagai ibukota baru negara Israel.
Pembunuhan Musab yang tidak terkait dengan demonstrasi, membuat dirinya menjadi orang Palestina pertama yang ditembak mati pasukan Israel di tahun 2018.(*)