"Ironisnya adalah, semua barang mewah yang kupunya, kesuksesan, penghargaan, mobil, rumah dan semuanya. Aku kira semua itu akan memberiku kebahagian."
"Berpikir tentang semua itu, aku justru tak bisa merasa bahagia., Aku tak bisa memeluk Ferrari-ku saat tidur. Tidak, itu tidak akan pernah terjadi," jelasnya.
Bukan dari harta, Dr Richard mengaku jika ia mampu mendapatkan kebahagian dari orang-orang yang berada di dekatnya.
Baca Juga: Lihat Seksinya Cinta Laura Saat Pamer Body Goals Pakai Hot Pants yang Curi Perhatian
"Yang memberiku kebahagiaan selama 10 bulan ini adalah interaksiku dengan orang tercinta, teman, dan orang-orang yang memang peduli denganku. Mereka tertawa dan menangis bersamaku, mereka bisa mengerti apa yang tengah kuhadapi," ujar Dr Richard.
Jika diberi kesempatan untuk bisa mengulangi hidup, Dr Richard ingin menjadi dokter yang berbeda dari dirinya sekarang.
"Jika bisa, aku pasti bakal menjadi dokter yang berbeda. Karena aku sudah sungguh mengerti akan apa yang dirasakan para pasienku sekarang. Terkadang, kamu harus belajar dengan cara yang sulit," tambahnya lagi.
Namun sayangnya, Dr Richard tak diberi kesempatan untuk mewujudkan penyesalannya itu.
Dr Richard tutup usia pada tahun 2012 siilam akibat kanker.
Walau begitu, sang istri, Teo, tetap merasa bangga dengan pandangan baru Dr RIchard di penghujung hidupnya.
"Dia ingin para dokter generasi baru bisa mengubah cara berpikir. Dia ingin agar mereka mau merawat para pasien dengan sangat manusiawi dan melakukan pekerjaannya dengan tulus," tutup Teo, istri Dr Richard.
Baca Juga: Nyanyi Bareng Super Junior, Lihat Tampilan Rossa dengan Mini Dress yang Curi Perhatian
(*)