Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. saputra
Grid.ID - Sebuah rekaman video menunjukkan teriakan seorang ibu yang memanggil-manggil anaknya.
Ibu itu terus berteriak saat petugas mendatangi rumahnya dan melakukan evakuasi.
Alika, seorang ibu di Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang tega mengisolasi ketiga anaknya di dalam rumah selama satu tahun.
Alika tidak memperbolehkan ketiga anaknya keluar rumah dan bersosialisasi dengan para tetangganya atau bermain dengan teman sebayanya.
Mirisnya, ia melarang anak-anaknya untuk bersekolah.
Dikutip Grid.ID dari Surya, informasi tersebut akhirnya sampai ke Polsek Bululawang yang langsung mendatangi rumah tersebut dan melakukan evakuasi.
"Bukan disekap tapi diisolasi agar tidak keluar rumah dan tidak bersekolah," kata Kapolsek Bululawang, Kompol Supari, Rabu (3/1/2018).
Supari mengatakan saat ini Alika sudah dievakuasi di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat, karena ada dugaan Alika mengalami gangguan jiwa.
"Saat berhasil kita evakuasi kondisi anaknya memprihatinkan, mereka pucat dan kurus," kata Kapolsek Bululawang, Kompol Supari, Rabu (3/1/2017/8).
Mereka bahkan terlihat ketakutan pada orang-orang yang hendak menolongnya.
(BACA: Inilah 4 Kecelakaan di Awal Tahun Baru 2018, Ngeri Hingga Ada Korban Jiwa)
Ketiga anak yang sangat lemas dan harus dibopong itu diduga tidak mendapat makanan dengan asupan gizi yang memadai dari Alika.
Selain itu, saat didatangi polisi, seluruh jendela dan ventilasi rumah mereka ditutup agar cahaya tidak masuk ke rumah.
"Katanya cahaya itu bisa membawa dampak buruk dan penyakit kalau sampai masuk rumah," kata Supari.
Dari keterangan warga yang disampaikan oleh Supari, Alika memang kerap menunjukkan perilaku tidak wajar dan melakukan hal-hal yang aneh.
Saat polisi mendatangi rumah Alika, dirinya banyak mengucap istighfar dan meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari petugas.
"Anakku, astaghfirullah, sak aken yugo kulo (kasihan anak saya) Pak," teriaknya.
Dikutip Grid.ID dari Tribunnews, Alika kemudian dilarikan ke RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat.
Sementara ketiga anaknya, yang mengalami trauma, tengah mendapat perawatan dari Polindes setempat dan M Romli, sang ayah.
Diketahui, Romli sudah bercerai dari Alika sejak dua tahun yang lalu, kemudian pulang ke rumah orangtuanya, yang tak jauh dari rumah Alika.
Menurut sang mantan suami, Alika mulai mengalami gangguan kejiwaan dan bertingkah di luar nalar dalam satu tahun belakangan.
Ia mengingat saat Alika tiba-tiba melubangi plafon rumahnya tanpa alasan yang jelas.
"Saya tidak tahu dan tidak berani bertanya alasannya apa, soalnya dia itu gampang emosi dan saat itu saya sudah bukan siapa-siapanya dia lagi," kata Romli.
Dari dugaan Romli, mantan istrinya itu mulai mengalami depresi sejak mereka bercerai.
Kemungkinan besar Alika melarang anaknya keluar rumah karena depresinya tersebut.
Alika merasa bersalah telah merenggut kebahagiaan anak-anaknya dengan meminta bercerai dari Romli meskipun Romli bersikeras menolak permintaannya.
"Tapi ada riwayat juga, kalau dia juga pernah jatuh dari sepeda motor," ujar Supari.
(*)