Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Tidak semua orang dapat dengan mudah untuk tidur.
Beberapa orang, mengalami kesulitan untuk tidur.
Dilansir Grid.ID dari boldsky, kurang tidur akan memberikan dampak kurang baik untuk tubuhmu.
(BACA: Kocak, Foto Ini Bikin Netizen Ngakak, Tebak Kenapa!)
Kekurangan tidur dapat menyebabkan peningkatan produksi kortisol tubuh, yang dikenal sebagai hormon stres.
Kurang tidur juga menyebabkan hormon tidak berfungsi dengan tepat.
1. Jatuh Sakit
Kurang tidur akan mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan penyakit dan membuat tubuh mudah sakit.
(BACA: Nggak Nyangka! Begini Reaksi Wanita Ini Setelah Tahu Dirinya Positif HIV Saat Tengah Hamil)
Sistem kekebalan tubuhmu akan melemah saat kamu kekurangan tidur.
2. Penyakit Jantung
Durasi tidur yang pendek terbukti mempunyai dampak negatif untuk kesehatanmu.
Kurang tidur mampu meningkatkan risiko penyakit jantung koroner bahkan bisa saja kamu mengalami stroke jika kurang tidur.
3. Meningkatkan Risiko Kanker
Jika kamu memiliki durasi tidur yang pendek, maka kamu memiliki risiko trekena kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat.
(BACA: Begini Jawaban Chicco Jerikho Ketika Didoakan Menuju Pelaminan Bersama Putri Marino)
4. Masalah Pemikiran
Melewatkan jam tidur akan menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Tidur yang kurang akan membuat kreativitasmu menurun dan sulit memhami sesuatu dengan jelas.
5. Menambah Berat Badan
Kurang tidur bisa menyebabkan penambahan berat badan.
Orang yang tidur kurang dari lima jam setiap malam cenderung bertambah berat badannya dan akhirnya menderita obesitas.
Orang yang tidur selama 7-8 jam akan mendapatkan tubuh yang segar dan bugar pada keesokan harinya.
(BACA: Cantik, Ramah dan Rendah Hati! Inilah Salah Satu Cerita Menarik Putri Diana yang Menginspirasi)
6. Risiko Diabetes Meningkat
Orang yang tidak cukup tidur akan meningkatkan risiko terkena diabetes.
Tidur yang tidak tepat akan meningkatkan insulin yang akan menyebabkan diabetes.
Dengan tiudr selama 8 jam, kamu memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk terkena diabetes. (*)