Find Us On Social Media :

Dulu Jadi Buron Saat Penutupan Gang Dolly, Jarwo Susanto Kini Go International Usai Banting Setir Jualan Tempe

By Andika Thaselia, Kamis, 20 Juni 2019 | 14:46 WIB

Jarwo Susanto dulu sempat menjadi buron saat peristiwa penutupan Gang Dolly. Namun kini ia berhasil go international setelah menjadi juragan tempe.

Grid.ID - Sudah 5 tahun sejak penutupan Gang Dolly di Surabaya, namun lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut masih saja menyisakan kisah.

Berada di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, penutupan Gang Dolly sempat membuat heboh pemberitaan.

Terutama dari mereka yang kehilangan sumber penghasilan usai dilakukannya penutupan Gang Dolly, termasuk Jarwo Susanto.

Baca Juga: Kisah Advenso Dollyres Chavit, Legenda Germo Paling Tersohor di Indonesia

Jarwo Susanto adalah salah satu warga di Gang Dolly yang dulu menolak keras penutupan lokalisasi legendaris tersebut.

Sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com, Jarwo Susanto merupakan pedagang warung kopi di eks lokalisasi Gang Dolly.

Tak main-main, dalam sehari Jarwo Susanto bisa mendapatkan omzet yang luar biasa dari berdagang kopi.

Baca Juga: Cuma Raup Untung 30 Ribu Sehari, Mucikari IA Sebut Bisnis Prostitusi di Gang Dolly Kembali Bangkit Pasca Dibubarkan

Setidaknya, pendapatan sejumlah Rp 500.000 sampai Rp 800.000 selalu masuk ke kantongnya dari warkop yang ia buka di Gang Dolly.

Dengan omzet per hari yang cukup fantastis tersebut, pendapatan per bulan Jarwo Susanto pun tak kalah mencengangkan.

Sebulan, Jarwo Susanto bisa mendapatkan penghasilan sejumlah Rp 45 juta hanya dengan membuka warung kopi.

Baca Juga: Warga Dolly Menggugat Rp 270 Miliar, Tri Rismaharini Tantang Balik

Inilah yang kemudian membuat Jarwo Susanto mati-matian menolak penutupan Gang Dolly.

Jarwo Susanto adalah salah satu warga Gang Dolly yang sangat vokal memperjuangkan agar lokalisasi tersebut tetap dibuka.

Mengutip pemberitaan dari Tribun Jatim, Jarwo Susanto melakukan berbagai cara demi menentang kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Asal Usul Nama Gang Dolly, Siapakah Dolly Sebenarnya?

Dari demonstrasi, bakar ban, sampai menggiring kerbau yang ditulisi nama Soekarwo, Risma, dan Kepala Dinsos Surabaya Supomo juga pernah dilakoni.

Bahkan dalam aksinya, Jarwo Susanto sampai pernah bentrok dengan aparat.

Akibatnya, Jarwo Susanto masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) alias menjadi buron.

Baca Juga: Kisah Miris Siswi SD yang Pernah Tinggal di Dolly, Lihai Akses Konten Negatif, Bahkan Nekat Ajari Adik-Adik

Jadi buron, Jarwo Susanto kemudian minggat dari rumah dan kabur ke beberapa tempat.

Pertama ia kabur ke Benowo, Surabaya.

Kemudian ia berpindah ke Malang dan Sidoarjo.

Baca Juga: Ini Keberanian Risma Membeli 17 Rumah Eks Lokalisasi Dolly, Apa Misinya?

Namun dalam perjalanan kasus buronnya Jarwo Susanto ini akhirnya terkuak kebenaran bahwa ia tak terlibat dalam kerusuhan.

Akhirnya, Jarwo Susanto yang saat itu bersembunyi di rumah saudaranya di Sidoarjo memberanikan diri untuk pulang ke rumah asalnya di Gang Dolly.

Kehilangan omzet Rp 45 juta setelah penutupan Gang Dolly, Jarwo Susanto lantas banting setir menjadi penjual tempe.

Baca Juga: Apa Kabar Gang Dolly Sekarang? Ini Perubahannya yang Membuat Heran

Di rumah saudaranya di Sidoarjo, Jarwo Susanto belajar cara membuat tempe dan kemudian dipraktikkan di rumah.

Usaha tempe Jarwo Susanto meningkat pesat bahkan sampai melanglang buana.

Dari semula hanya menghasilkan 3 kg tempe per hari, kini Jarwo Susanto bisa memproduksi 23 kg tempe per harinya.

Baca Juga: Sistem Zonasi PPDB Provinsi Jatim Dinilai Awut-awutan, Ratusan Wali Murid di Surabaya Demo dan Minta Ketemu Khofifah : Kami Beri Waktu 10 Menit!

Hasil produksi tempe Jarwo Susanto juga sudah dipasarkan ke luar negeri alias go international.

Dalam memproduksi tempe, Jarwo mengkaryakan keluarga dan tetangga-tetangga di lingkungan rumahnya.

Inilah yang kemudian membuat kisah Jarwo Susanto akhirnya dibukukan oleh Mustofa Sam, dengan judul Jarwo Susanto Si Arek Dolly.

Baca Juga: Viral Rujak Cingur Rp 60 Ribu di Surabaya Gegerkan Sosial Media, Sang Penjual Ungkap Alasan Pilu di Balik Dagangannya

Lantas, apakah pendapatan Jarwo Susanto sesukses ketika ia masih mejadi juragan warkop di Gang Dolly?

"Omzet saya dalam satu bulan sekitar Rp 10 juta sampa Rp 18 juta," ujar Jarwo Susanto kala ditemui Kompas.com dalam acara Spiritual Management in Action : Tempe Bang Jarwo yang diselenggarakan di Aula MM FEB Unair pada Selasa (18/6/2019).

Produk tempe yang dijual Jarwo Susanto ini diberi nama Tempe Bang Jarwo setelah sebelumnya dinamai Tempe Dolly. (*)