Gelombang bom Rusia berikutnya akan mamusnahkan ekonomi sipil dan lebih dari setengah populasi orang Inggris akan mati.
Sementara itu Pentagon, akan mengikuti rencana nuklir mereka dengan melemparkan 5.5000 senajata nukri terhadap seribu sasaran termasuk China.
Fakta bahwa skenario kiamat menakutkan akan terjadi, Vasili Arkhipov yang saat itu berusia 34 tahun dan setara dengan Savitsky yang bertanggung jawab di kapal tersebut.
Saat itu, masing-masing tiga kapten memiliki wewenang untuk meluncurkan torpedo nuklir.
Namun hanya bisa dilakukan jika ketiganya menyetujui hal itu.
Keduanya seutuju namun Arkhipov menolak, dan meyakinkan bahwa dunia bisa dalam bahaya jika ledakan itu terjadi, dia menjelaskan bahwa serangan dari AS hanya tembakan peringatan.
Pada saat yang sama ketika drama terjadi, Presiden AS Kennedy khawatir jika Rusia salah menafsirkan tuduhan atas serangan itu.
Baca Juga: Kisah Suster Lucy Agnes, Cucu Bos Djarum yang Lebih Pilih Hidup Sederhana Daripada Bergelimang Harta
Setelah terjadi perdebatan, akhirnya kapal selam Soviet naik ke permukaan, dan bertemu dengan kapal perusak AS. Setelah itu mereka hanya diperintahkan untuk kembali ke Soviet.
Saat itu orang Amerika tidak tahu jika kapal tersebut dilengkapi torpedo nuklir, dan baru terungkap 50 tahun kemudian.
Kepahlawanan Arkhipov telah membuat dunia selamat, dia dipromosikan menjadi wakil laksamana pada 1981 dan pensiun 1980-an, kemudian meninggal 19 Agustus 1998 karena Kanker ginjal disebabkan kecelakaan di atas kapal selam nuklir 1961. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “'Tanpa Orang Ini Mungkin Kita Tidak Pernah Hidup', Kisah Vasili Arkhipov yang Selamatkan Dunia dari Skenario Kiamat”