Grid.ID - Turbulensi atau guncangan udara adalah keadaan udara yang terganggu dan tidak stabil pada jalur yang dilalui sebuah pesawat udara.
Penyebab gangguan kestabilan udara ini pada dasarnya terbagi oleh dua sebab utama, Thermal atau perbedaan suhu udara dan mekanikal.
Hal ini juga dialami oleh dalam penerbangan maskapai Batik Air.
Penerbangan Batik Air rute Surabaya-Jakarta dengan nomor penerbangan ID 6575 mengalami turbulensi setelah pesawat lepas landas pada fase climbing selama 5 detik di ketinggian 23.000 kaki di atas permukaan laut.
"Pesawat Boeing 737-900 ER dengan nomor registrasi PK-LBJ yang di kemudikan oleh Capt. Dudy Rahmat Kastaman lepas landas dari Surabaya pada pukul 13.28 dan telah mendarat dengan sempurna di Cengkareng pada pukul 14.50 WIB," ujar Corporate Communication Lion Group, Ramaditya Handko yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
(Ditangkap Kasus Narkoba, Tenyata Begini Lho, Gaya Hidup Istri Wakil Wali Kota Gorontalo)
"Berdasarkan analisa awal bahwa pesawat Batik Air ID 6575 mengalami turbulensi dikarenakan sedang memasuki ruang kondisi cuaca yang kurang baik," ujar Ramaditya
Ramaditya mengungkapkan, satu penumpang dan dua awak kabin Batik Air mengalami cedera ringan.
Sementara itu, satu penumpangnya lainnya mengalami syok terkait turbulensi tersebut.
Menurut Ramaditya, seluruh penumoang sedang dalam perawatan dan pengobatan.
(Inilah 5 Fakta Kehidupan Asmara Yon Koeswoyo, Mulai Cinta Pertamanya Hingga Perceraiannya)
Sebelumnya, penerbangan Batik Air juga pernah mengalami turbulensi.