Find Us On Social Media :

Pasang Surut Koes Plus, Yon Koeswoyo Pun Pernah Lakukan Hal Ini

By Alfa, Jumat, 5 Januari 2018 | 19:59 WIB

Personil Koes Plus, Yon Koeswoyo, Jok Koeswoyo, dan Murry Koeswoyo

Grid.ID - Legenda musik Indonesia, penyanyi sekaligus pemain gitar band Koes Plus, Yon Koeswoyo meninggal dunia, Jumat (5/1).

Yon Koeswoyo mulai aktif bermusik sejak awal dibentuknya grup musik bersama saudara kandungnya keluarga Koeswoyo.

Mereka adalah Jon Koeswoyo pada Bass, Tonny Koeswoyo pada gitar, Nomo Koeswoyo pada drum, Yon Koeswoyo pada vokal, dan Yok Koeswoyo pada vokal.

Grup ini meraih kesuksesan dalam beberapa album rekaman berikutnya selama beberapa tahun sebelum dipenjarakan oleh rezim Orde Lama Soekarno di Penjara Glodok pada tanggal 29 Juni 1965.

(Inilah 5 Fakta Kehidupan Asmara Yon Koeswoyo, Mulai Cinta Pertamanya Hingga Perceraiannya)

 Yon Koeswoyo dimasukkan satu sel bersama saudara-saudaranya, Tony, Nomo, dan Yok.

Mereka dianggap memainkan lagu-lagu ngak-ngik-ngok (kebarat-baratan) yang terlarang masa itu karena dianggap musik yang tidak mencerminkan bangsa Indonesia pada tahun 1965

Pada tahun 1976-1977, terjadi penurunan dalam pencapaian target pemasaran album-album Koes Plus.

Produser rekaman Remaco tempat mereka bernaung yang bernama Eugene Timothy menyarankan untuk mencoba menghidupkan lagi Koes Bersaudara

Dalam masa kevakuman Koes Plus dan Koes Bersaudara,  Yon Koeswoyo  sempat merilis album solo.

(Yon Koeswoyo Meninggal Dunia, Inilah 8 Lagu Koes Plus Favoritnya)

Pada tahun 1981, dengan seizin Tonny  Koeswoyo ia mengeluarkan solo album yang bertajuk Lantaran.

Dalam hal ini ia dibantu oleh rekannya seorang pemusik dan pencipta lagu Harry Cahyono.

Album produksi Sky Record ini berisikan materi 10 lagu.

Tidak tanggung-tanggung dari 10 lagu dalam album tersebut 8 di antaranya karya Harry Cahyono.

Lagu-lagu itu di antaranya Lantaran, Senandung Malam, Jakarta, dan Tuan-Tuan.

(Tak Hanya Jennifer Dunn, 9 Selebriti Wanita Ini Pernah Mendekam di Rutan Pondok Bambu)

Selain itu, ada juga dua lagu karya Yon Koeswoyo yang berjudul Kota Sunyi dan Kesan.

Sebagian besar lagu dalam album ini berisi kritik sosial yang disampaikan dengan bahasa abstrak dan tak mudah langsung dicerna.

Tidak seperti karya-karya Koes Plus yang sekali dengar langsung dipahami maknanya.

Peran Harry Cahyono dengan karya yang sarat kritik sosial ini berulang pada sekitar 27 tahun kemudian pada tahun 2008 melalui album solo Yon Koeswoyo berikutnya yang berjudul Song of Porong.

(Ditangkap Kasus Narkoba, Tenyata Begini Lho, Gaya Hidup Istri Wakil Wali Kota Gorontalo)

Inilah beberapa lagunya.