Grid.ID - Pelaku mutilasi kasir Indomaret, Prada DP akhirnya tertangkap di Serang Banten usai sebulan jadi buron.
Kekejaman Prada DP tak hanya karena memutilasi sang pacar, Vera Oktaria, tetapi juga menjual motor korban untuk beli hape.
Prada DP yang ditangkap Den Intel Kodam II Sriwijaya dan Denpom II/4 itu akhirnya mengakui segala perbuatannya di depan polisi.
Baca Juga: Polisi Sebut Tak Ada Bekas Sperma atau Hamil, Prada DP Beri Kesaksian Palsu?
Seperti yang diketahui, Prada DP menjadi terduga paling kuat pelaku mutilasi kasir Indomaret, Vera Oktaria.
Mantan siswa Sartaif di Rindam II/ Baturaja itu menghilang seiring dari beredarnya kabar menghilangnya Vera Oktaria.
"Yang bersangkutan adalah siswa Sartaif di Rindam II/ Baturaja yang Tidak Hadir Tanpa Izin," ucap Djohan, Kapendam II Sriwijaya seperti dikutip Grid.ID dari Tribun Sumsel.
Hampir sebulan kabur dari pengejaran petugas, Prada DP akhirnya ditemukan bersembunyi di Padepokan Monghiang, Serang, Banten.
"Selama tinggal di Padepokan, DP sudah berubah namanya menjadi Oji bin Samsuri”, ungkap Kapendam II/ Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan.
Dilansir Grid.ID dari berbagai sumber, berikut ini kekejaman Prada DP, pelaku mutilasi Vera Oktaria.
1. Mutilasi dan Berencana Bakar Korban
Seperti yang diwartakan Tribun Sumsel, Prada DP diketahui telah memutilasi Vera Oktaria dan berencana membakar tubuh korban di tempat penginapan.
Seperti yang diketahui, korban ditemukan tewas di kamar penginapan yang berada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Di tempat kejadian juga ditemukan beberapa barang bukti seperti korek api, obat nyamuk, dan minyak tanah yang ada di sana.
Hal ini seperti pengakuan Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang.
"Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk," ujar Kombes Yustan Alviani pada (10/5/2019).
Baca Juga: Prada DP Ditangkap, Motif Pembunuhan Fera Oktaria Mulai Menemukan Kejelasan
"Tetapi ternyata, obat nyamuknya padam, sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," imbuhnya.
2. Sudah Lakukan Kekerasan sejak Korban Masih Hidup
Prada DP juga dikenal kerap melakukan kekerasan kepada korban semasa hidup.
Pasalnya, antara pelaku dan korban merupakan sepasang kekasih yang sudah berpacaran sejak SMP.
"Anak saya pernah dipukul selama mereka pacaran. Dia tidak berani melawan karena tidak ada yang menolong, jadi anak saya tidak mau lagi dengan pacarnya itu," kata Suhartini, ibunda Vera Oktaria dikutip dari Kompas.com.
Namun, Prada DP juga dikenal sebagai orang yang sangat obsesif terhadap korban.
Bahkan, ia sempat memberikan ancaman kepada Vera Oktaria jika nekat diputuskan.
"Diancam seperti apa kami kurang tahu, tapi mama cerita memang Adik saya ini sering diancam mantan pacarnya karena tidak mau berhubungan lagi," ungkap Putera, kakak korban.
3. Membuat Kesaksian Palsu Usai Ditangkap
Usai drama penangkapan Prada DP berakhir, kini pelaku justru kembali berulah dengan membuat keterangan-keterangan palsu.
Dikutip dari Kompas.com, Prada DP membuat alasan bahwa korban mendesak untuk dinikahi lantaran sudah hamil dua bulan.
Akan tetapi, menurut keterangan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, hasil visum tidak menunjukkan adanya bekas sperma atau pun tanda kehamilan di tubuh korban.
Baca Juga: Setelah Sebulan Buron, Prada DP Berhasil Ditangkap di Tempat Persembunyiannya
"Tidak ada tanda kehamilan, dari visum itu bisa dilihat. Nyatanya memang bekas sperma atau hamil juga tidak ada," kata Supriadi, saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (14/6/2019).
Usai membuat keterangan palsu, Prada DP akhirnya mengaku jika dirinya berbohong dan mengungkap alasan sebenarnya.
Prada DP mengaku jika Vera Oktaria tidak hamil dan tidak minta dinikahi, tetapi hanya lantaran dirinya tidak ingin diputuskan oleh korban.
"Ketika jumpa pers dia mengatakan Vera minta dinikahi, tapi setelah dilakukan penyidikan intensif, DP membunuh karena tidak ingin diputuskan hubungannya oleh Vera," kata Putra, kakak Vera, Kamis (19/6).
4. Menjual Motor Korban untuk Beli Hape
Dilansir Grid.ID dari lama Tribun Sumsel, motor dan ponsel milik Vera Oktaria sudah diamankan Pomdam II Sriwijaya.
Dari informasi yang diperoleh, motor korban juga sudah dijual semilai Rp 3 juta.
Diduga, hasil penjualan motor korban Vera digunakan untuk membeli ponsel bekas saat di bus yang ditumpanginya berhenti di Lampung dan ongkos Prada DP kabur ke Serang Banten.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengungkapkan kasusnya masih dalam proses.
"Sabar saja, masih dalam proses. Nanti diberitahu kelanjutannya," ujar kapendam singkat.
Menurut keterangan kakak Vera Oktaria yang bernama Putra, hingga saat ini petugas masih terus melakukan penyidikan intensif terhadap pelaku.
"Saya diberitahu jika proses penyidikan masih terus berjalan dan persidangan akan dilaksanakan 2 bulan kemudian," ujar Putra. (*)