Grid.ID – Sudah seharusnya jika seorang ibu hamil selalu menjaga kesehatan dirinya dan calon buah hati.
Karena hal tersebut nantinya dapat mempengaruhi kondisi dan prilaku sang buah hati.
Contohnya dapat dilihat dari hasil suatu penelitian terbaru yang dilakukan oleh University of California.
Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita yang tidak mengambil langkah cepat untuk mengobati demam yang dialaminya saat sedang hamil dapat meningkatkan risiko untuk memiliki anak autis atau gangguan perkembangan lainnya.
Bahkan tingkat risikonya mencapai dua kali lipat dari anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengambil langkah cepat untuk mengobati demamnya.
Langkah pengobatan ini menjadi penting karena para ibu hamil yang mengambil langkah cepat untuk mengobati demamnya akan memiliki tingkat risiko yang sama dengan ibu yang tidak mengalami demam saat masa kehamilan untuk memiliki anak autis atau gangguan perkembangan lainnya.
Baca Juga: Jadi Model Pengidap Autisme Pertama di India, Pranav Bakshi Sempat Dilarang Orangtuanya
Demam menyebabkan peradangan dan temuan baru menambah bukti bahwa peradangan dapat mempengaruhi perkembangan autisme, kata peneliti Irva Hertz-Picciotto, seorang profesor kesehatan masyarakat di University of California, Davis.
Ketika tubuh melawan penyebab demam, virus atau bakteri, sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh melepaskan bahan kimia yang disebut sitokin.
Bahan kimia inilah yang dapat menyebabkan peradangan.
Sitokin juga dapat “menyeberang” ke plasenta dan mempengaruhi perkembangan saraf janin itu, kata Hertz-Picciotto.