Grid.ID - PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru saja mengeluarkan kebijakan yang menuai kontroversi, terutama bagi para karyawannya.
Kebijakan yang dimaksud adalah larangan pasangan pegawai PT KAI yang berstatus suami istri bekerja dalam satu wilayah.
Kejadian itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Edi Suryanto di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (21/6/2019).
Baca Juga: Masih Tak Percaya, Shandy Aulia Gunakan Sepuluh Test Pack untuk Pastikan Kehamilannya
Edi menerangkan, peraturan direksi tentang peraturan pernikahan bagi pekerja yang terbit pada Maret 2018 lalu berdampak pada pasangan suami istri (pasutri) yang bekerja di wilayah yang sama.
Mereka harus dimutasi ke tempat berbeda.
Peraturan itu, menurut Edi, sangat dirasakan oleh pekerja pelaksana dengan gaji serta tunjangan yang kecil.
"Laporan yang kami terima ada 30 pasutri korban mutasi harus digugat cerai. Ini sangat memprihatinkan," kata Edi.
Menurut Edi, kondisi psikologis pekerja KAI sangat terganggu karena terpisah jauh dari keluarga.
Baca Juga: Dikenal Sebagai Ratu Film Panas, Kini Eva Arnaz Lebih Pilih Jualan Lontong Sayur
Terlebih lagi saat ini harga tiket pesawat yang melambung tinggi.
"Ada pasanagan yang pindah keluar Jawa tanpa tunjangan. Sedangkan tiket pesawat mahal, ketemu keluarga susah," ujarnya.