Grid.ID- Makanan kaleng menjadi pilihan alternative yang sering dikonsumsi disaat malas memasak.
Praktis dan mudah dimasak menjadi nilai tambah ketika mengolah makanan kaleng.
Namun, kekurangan dari makanan kaleng adalah kandungan pengawet yang mungkin tak bisa dihindari.
Bukan hanya terancam mengonsumsi makanan berpengawet, makanan kaleng juga lebih berisiko saat kalengnya penyok.
Baca Juga: Alami Demam Setelah Digigit Kucing, Wanita ini Meninggal Dua Hari Kemudian
Kemasan kaleng sebenarnya digunakan untuk menghalau makanan dari bakteri dan jamur berbahaya.
Namun, tidak sedikit kaleng yang jadi penyok saat proses distribusi atau setelah dijual di pasar.
Menurut Suki Hertz, seorang profesor nutrisi dan kemanan makanan untuk Culinary Institute of America, tingkat keparahan kaleng yang penyok akan memengaruhi kualitas produk.
"Jika itu hanya penyok kecil di bagian lain pada kaleng.
Baca Juga: Mandor yang Kunci Pintu Pabrik Mancis Ternyata Ikut Terpanggang di Dalam Pabrik!
Itu tidak akan mempengaruhi makanan di dalamnya," ujar Hertz.
Hertz juga mengungkapkan bahwa jika bagian yang penyok terdapat lapisan logam, maka makanan ini akan lebih mudah terpapar udara yang membuat patogen masuk.